Mata Kuliah : Teknik Supervisi Kelas A01 & A02
1.
Pengertian
Suatu penelitian telah memperlihatkan bahwa suatu lingkungan kerja yang
menyenangkan sangat penting untuk mendorong tingkat kinerja karyawan yang
paling produktif. Dalam interaksi sehari-hari, antara atasan dan bawahan,
berbagai asumsi dan harapan lain muncul. Ketika atasan dan bawahan membentuk
serangkaian asumsi dan harapan mereka sendiri yang sering agak berbeda,
perbedaan-perbedaan ini yang akhirnya berpengaruh pada tingkat kinerja. Kinerja
adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam
melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama.(Rivai & Basri, 2004: 14 ).
Apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda (noun), maka pengertian
performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal,
tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika. (Rivai
& Basri, 2004:16.
2.
Penialain Kinerja
a. Suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur,
menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan,
perilaku, dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokusnya adalah untuk
mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja
sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang, sehingga karyawan,
organisasi, dan masyarakat semuanya memperoleh manfaat. (Schuler & Jackson,
1996:3)
b. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan
salah satu tolak ukur kerja individu.
Menurut Robbins (1996) yang dikutip oleh Rivai dan Basri dalam bukunya yang
berjudul performance apprasial, pada halaman 15 menyatakan bahwa ada tiga
kriteria dalam melakukan penilaian kinerja individu yaitu:
(a) tugas individu.
(b) perilaku individu.
(c) dan ciri individu.
Dari beberapa pengertian kinerja di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugas atau pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan dalab
pekerjaan itu. Prestasi yang dicapai ini akan menghasilkan suatu kepuasan kerja
yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat imbalan.
Suatu kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara
pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu sendiri dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah
perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil
penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu
memuaskan kebutuhannya. Dalam hal ini dibutuhkan suatu evaluasi, yang kemudian
dikenal dengan penilaian kinerja.
Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja yang
paling umum digunakan. Dalam penilaian kinerja melibatkan komunikasi dua arah
yaitu antara pengirim pesan dengan penerima pesan sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Penilaian
kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang diharapkan pengawas
untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Penilaian kinerja
menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh mana
kerja dari orang atau sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai tujuan
yang ada.
3. Tujuan penilaian
kinerja.
Schuler dan jackson dalam bukunya yang berjudul Manajemen sumber daya manusia
edisi keenam, jilid kedua pada tahun 1996 menjelaskan bahwa sebuah studi yang
dilakukan akhir-akhir ini mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan informasi
kinerja yang berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam empat macam kategori,
yaitu:
a.
Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.
b.
Pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan dalam
diri seseorang dengan berjalannya waktu.
c.
Pemeliharaan sistem.
d.
Dokumentasi
keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi peningkatan.
Efektifitas dari penilaian kinerja diatas yang dikategorikan dari dua puluh
macam tujuan penilaian kinerja ini tergantung dalam sasaran bisnis strategis
yang ingin dicapai. Oleh sebab itu penilaian kinerja diintegrasikan dengan
sasaran-sasaran strategis karena berbagai alasan (Schuler&Jackson ,1996 : 48),
yaitu:
a. Mensejajarkan tugas individu dengan tujuan organisasi yaitu, menambahkan
deskripsi tindakan yang harus diperlihatkan karyawan dan hasil-hasil yang harus
mereka capai agar suatu strategi dapat hidup.
b. Mengukur kontribusi masing-masing
unut kerja dan masing-masing karyawan.
c. Evaluasi kinerja memberi kontribusi kepada tindakan dan
keputusan-keputusan administratif yang mempetinggi dan mempermudah strategi.
d. Penilaian kinerja dapat menimbulkan potensi untuk mengidentifikasi
kebutuhan bagi strategi dan program-program baru.
4. Manfaat penilaian
kerja
Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar bagi mereka mengetahui
manfaat yang dapat mereka harapkan. (Rivai & Basri, 2004 : 55)
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian adalah:
(1) Orang yang dinilai (karyawan)
(2) Penilai (atasan, supervisor,
pimpinan, manager, konsultan) dan
(3) Perusahaan.
Manfaat bagi karyawan yang dinilai
Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian kinerja adalah
(Rivai&Basri,2004 :58), antara lain:
b.
Meningkatkan kepuasan hidup.
c.
Adanya kejelasan standard hasil yang diterapkan
mereka.
d.
Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan
konstruktif.
e.
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi
lebih besar.
f.
Pengembangan tantang pengetahuan dan kelemahan menjadi
lebih besar, membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin.
g.
Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atas .
h.
Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi.
i.
Kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan
dan bagaimana mereka mengatasinya.
j.
Suatu pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa
yang perlu untuk dilaksanakan untuk mencapai harapan tersebut.
k.
Adanya pandangan yang lebih jelas tentang konteks
pekerjaan.
l.
Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan
apa pun dorongan atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan.
m.
Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan
atasan.
Bagi penilai, manfaat pelaksanaan penilaian
kinerja (Rivai&Basri, 2004 : 60) adalah;
a. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan kinerja
karyawan untuk perbaikan manajeman selanjutnya.
b. Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang pekerjaan
individu dan departemen yang lengkap.
c. Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik untuk
pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahannya.
d. Identifikasi gagasan untuk peningkatan tentang nilai pribadi.
e. Peningkatan kepuasan kerja .
f. Pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan, tentang rasa takut, rasa
grogi, harapan, dan aspirasi mereka.
g. Menigkatkan kepuasan kerja baik terhadap karyawan dari para manajer
maupun dari para karyawan.
h. Kesempatan untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilai dengan
memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana mereka dapat memberikan
kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan.
i. Meningkatkan rasa harga diri yang kuat diantara manajer dan juga para
karyawan, karena telah berhasil mendekatkan ide dari karyawan dengan ide para
manajer.
j. Sebagai media untuk mengurangi kesejangan antara sasaran individu dengan
sasaran kelompok atau sasaran departemen SDM atau sasaran perusahaan.
k. Kesempatan bagi para manajer untuk menjelaskan pada karyawan apa yang
sebenarnya diingikan oleh perusahaan dari para karyawan sehingga para karyawan
dapat mengukur dirinya, menempatkan dirinya, dan berjaya sesuai dengan harapan
dari manajer.
l. Sebagai media untuk menigkatkan
interpersonal relationship atau hubungan antara pribadi antara karyawan dan
manajer.
m.Dapat sebagai sarana menimgkatkan motivasi karyawan dengan lebih
memusatkan perhatian kepada mereka secara pribadi.
n. Merupakan kesempatan berharga bagi manajer agar dapat menilai kembali
apa yang telah dilakukan sehingga ada kemungkinan merevisi target atau menyusun
prioritas kembali.
o. Bisa mengidentifikasikan
kesempatan untuk rotasi atau perubahan tugas karyawan.
Manfaat bagi perusahaan
Bagi perusahaan, manfaat penilaian adalah, (Rivai&Basri, 2004 : 62) antara
lain:
a.
Perbaikan seluruh simpul unit-unit yang ada dalam
perusahaan karena:
1)
Komunikasi menjadi lebih efektif mengenai tujuan
perusahaan dan nilai budaya perusahaan.;
2)
Peningkatan rasa kebersamaan dan loyalitas;
3)
Peningkatan kemampuan dan kemauan manajer untuk
menggunakan keterampilan dan keahlian memimpinnya untuk memotivasi karyawan dan mengembangkan kemauan dan
keterampilan karyawan.
b.
Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas
yang dilakukan oleh masing-masing karyawan;
d.
Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan;
e.
Meningkatkan keharmonisan hubungan dalam pencapaian
tujuan perusahaan;
f.
Peningkatan segi pengawasan melekat dari setiap
kegiatan yang dilakukan oleh setiap karyawan;
g.
Harapan dan pandangan jangka panjang dapat
dikembangkan;
h.
Untuk mengenali lebih jelas pelatihan dan pengembangan
yang dibutuhkan;
i.
Kemampuan menemu kenali setiap permasalahan;
j.
Sebagai sarana penyampaian pesan bahwa karyawan itu
dihargai oleh perusahaan;
k.
Budaya perusahaan menjadi mapan. Setiap kelalaian
dan ketidakjelasan dalam membina sistem dan prosedur dapat dihindarkan dan
kebiasaan yang baik dapat diciptakan dan dipertahankan. Berita baik bagi setiap
orang dan setiap karyawan akan mendukung pelaksanaan penilaian kinerja, mau
berpartisipasi secara aktif dan pekerjaan selanjutnya dari penilaian kinerja
akan menjadi lebih baik;
l.
Karyawan yang potensil dan memungkinkan untuk menjadi pimpinan perusahaan atau sedikitnya yang dapat
dipromosikan menjadi lebih mudah terlihat, mudah diidentifikasikan, mudah
dikembangkan lebih lanjut, dan memungkinkan peningkatan tanggung jawab secara
kuat;
n. Jika penilaian kinerja ini telah melembaga dan keuntungan yang diperoleh
perusahaan menjadi lebih besar, penilaian kinerja akan menjadi salah satu
sarana yang paling utama dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Tugas kuliah On line
1. Coba simpulkan materi diatas
2. Apa yang dimaksud dengan kinerja karyawan ? jelaskan dan berikan contoh jawaban dalam bentuk kasus
3. Bagaimana supervisor meningkatkan kinerja karyawan ?
4. Apa manfaat kinerja karyawan bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri ?
Catatan : Jawaban anda di upload di blog masing-masing paling lambat tgl 20 Juni 2012 (Selasa, jam 16.00)
Bahan ujian Akhir Semester (UAS)
1. Kedisiplinan
2. Direction / Pengarahan
3. Performance / Kinerja