Kamis, 11 April 2013

Psikologi Pelayanan

Mata Kuliah : Psikologi Pelayanan
Program       : DI PVB Sub Kampus SMKN 1 Surabaya


BAB  II
MENGENAL  POTENSI  DIRI  SEBAGAI  SUMBER  DAYA  MANUSIA


Tujuan  Instruksional  Umum

Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa/ peserta diklat diharapkan memahami pengertian kepribadian serta dapat mengenal potensi yang ada dalam dirinya.

Tujuan  Instruksional  Khusus

Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa/ peserta diklat mampu :
1. Merumuskan pengertian umum kepribadian dengan kata-katanya sendiri.
2. Menjelaskan aspek-aspek apa saja yang membentuk perkembangan kepribadian.
3. Menguraikan mengenai lingkungan yang membentuk perkembangan kepribadian.
4. Dapat menjelaskan mengapa kita sebagai orang-orang yang akan terjun dalam usaha perhotelan perlu mempelajari kepribadian.





Petunjuk  Untuk  Mahasiswa/ Peserta Diklat

Kepribadian merupakan sub-bidang amat luas dalam psikologi. Dalam kuliah pengantar ini anda hanya diberi sebagian kecil dari teori-teori yang ada. Oleh karena itu anda dianjurkan untuk membaca buku aturan yang lain, bila ingin mempelajari lebih jauh.

1. Pendahuluan
Banyaknya aspek yang perlu kita pahami dalam kaitan berinteraksi dengan lingkungan, tentang diri kita sendiri mengenai keadaan fisik, psikis, pembentukan perilaku, kelemahan dan kelebihan, dan lain sebagainya.
Pertanyaan yang mendasar , bagaimana manusia itu terbentuk dengan segala kekhasannya.

2.  Kepribadian
Dalam kepribadian secara umum bahwa seseorang dikatakan berkepribadian, bila seseorang itu berprilaku sesuai dengan norma, nilai dan aturan-aturan yang berlaku. Bila seseorang itu tidak melakukan perilaku yang baik, maka dikatakan tidak memiliki kepribadian.
Untuk memahami seseorang tidak cukup dengan melihat kesan-kesan yang bersifat lahiriah saja, tetapi juga perlu mengerti apa yang ada dibalik apa yang ditampilkan oleh seseorang itu.


Kepribadian bukan hanya mencakup sifat-sifat yang positif, sifat yang menarik ataupun  segala sesuatu yang nampak secara lahiriah, tetapi juga meliputi dinamika, yakni mekanisme yang menggerakkan seseorang untuk berbuat seperti yang ia perbuat.
Kalau demikian apa kepribadian itu ? Kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesesuaiannya yang unik terhadap lingkungan.

Kata dinamis menunjukkan bahwa kepribadian bisa berubah-ubah dan antar berbagai komponen kepribadian (yaitu sistem-sistem psikofisik) terdapat hubungan yang erat. Hubungan-hubungan itu terorganisir sedemikian rupa sehingga secara bersama-sama mempengaruhi pola perilakunya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.

3. Tipe  Kepribadian

Tipe kepribadian yang banyak digunakan adalah Tipologi Introvert – Ekstrovert yang mula-mula dikembangkan oleh Carl Gustaf Jung lalu dilanjutkan oleh H.S. Eysenck.. Ia mengatakan bahwa kepribadian manusia dapat dibagi menjadi 2 kecendrungan ekstrim berdasarkan reaksi individu terhadap pengalamannya.
a)      Introversi, yaitu menarik diri dan tenggelam dalam pengalaman batinnya sendiri . Orang yang mempunyai kecnderungan ini biasanya tertutup, tidak terlalu memperhatikan orang lain dan agak pendiam.
b)     Ekstroversi, yaitu membuka diri dalam kontak dengan orang-orang, peristiwa-peristiwa dan benda-benda disekitarnya.

Kebanyakan orang akan berada di tengah-tengah, hanya sedikit orang-orang yang benar ekstrovert atau introvert.
Dimensi keajegan kepribadian dalam skala Ekstrovert – Introvert. Dalam tiap-tiap bidang terdapat ciri-ciri kepribadian tertentu.

                                          Tidak  Stabil


Touchy
Resless
Aggressiv
Excirable
Changeabl
Implusive
Optimistic
Active


 
 

Mody
Anxiouus
Rigid
Sober
Pesimistic
Reserved
Unsociable
Quiet

 
 




Introvert                                                                                Ekstrove





Passive
Careful
Thuoghtful
Peaceful
Controlled
Reliable
Even Sempred
Cail


 

Sociable
Outgoing
Talkactive
Responsive
Easygoing
Lively
Careless
Leadersship


 
 






                                               
                                                       Stabil  

*  Perilaku merupakan hasil interaksi yang terus menerus antara variabel-  variabel  pribadi dan lingkungan. Lingkungan membentuk pola-pola berperilaku melalui proses belajar, sedangkan variabel-variabel pribadi mempengaruhi pola-pola dalam lingkungan.

Suatu kepribadian yang normal atau sehat mempunyai ciri-ciri seperti yang tercermin dari kriteria di bawah ini :

1. Persepsi  yang efisien terhadap kenyataan
Individu yang normal cukup realistik dalam menilai kemampuan reaksi-reaksinya, serta dalam menginterprestasi apa yang terjadi di sekelilingnya. Mereka tidak selalu membesar-besarkan kemampuannya atau merasa terlalu rendah diri sehingga menghalangi tugas-tugasnya.

2. Mengenal diri sendiri (Self – knowledge)       
Sadar akan motif-motif perasaan-perasaannya dan tidak terlalu takut untuk menyatakannya pada orang lain, kesadaran tinggi.

3. Mampu mengendalikan perilakunya atas kehendak sendiri
Kadang-kadang mereka memang implusif, tetapi dalam kebanyakan hal mereka dapat mengendalikan diri, baik yang berhubungan dengan dorongan-dorongan agresif maupun seksual. Ada yang bertindak melampaui batas-batas, norma-norma sosial, tetapi tindakan itu diputuskan dengan sadar.

4. Memiliki harga diri dan diterima oleh lingkungannya
Mereka mampu menghargai potensi-potensinya sendiri dan merasa diterima oleh orang disekitarnya. Mereka merasa enak berada diantara orang lain dan mampu bereaksi secara spontan terhadap situasi-situasi sosial  yang terjadi dilingkungannya.

5. Mampu memberi perhatian dan membina hubungan cinta kasih
Individu normal mampu bersahabat dan membina hubungan-hubungan yang memuaskan dengan orang lain. Mereka cukup peka terhadap perasaan orang lain dan tidak terlalu memaksa orang lain untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

6. Produktivitas..
Individu yang normal mampu mengarahkan energinya untuk aktivitas-aktivitas yang produktif. Mereka masih merasa tertantang dan mau melakukan segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Dalam kegiatan sehari-hari, perlu kita memahami tentang kepribadian, karena kita berinteraksi dengan individu lainnya.
Adapun alasan lain pentingnya mempelajari kepribadian adalah sebagai berikut :
a)     Setiap hubungan sosial, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat orang yang ada di luar diri kita.
b)    Bagi setiap orang yang memiliki tugas melayani orang lain maka pengetahuan tentang dirinya dan orang lain yang dilayaninya merupakan hal yang mutlak.
c)     Setiap orang adalah pemimpin, oleh karena itu perlu mengetahui kepribadian diri sendiri untuk dapat memimpin diri sendiri.

Tiap individu akan selalu berusaha untuk menemukan  dirinya (Real Self). Tiap-tiap individu mempunyai kemampuan untuk berubah, kitalah ahli tentang diri kita sendiri.

Setiap orang akan selalu berusaha mengembangkan dirinya semaksimal mungkin. Inilah dorongan utama yang mendasari semua perilaku manusia. Memang ada kalanya seseorang mengalami regresi, tetapi setiap orang lebih suka berkembang dari pada mundur. Tendensi seperti ini disebut aktualisasi diri, yaitu kecenderungan untuk mewujudkan segenap potensi yang ada dibawa sejak  lahir.

Aspek – Aspek  Kepribadian

1) Self
Self adalah taksiran,  perkiraan dan perasaan seseorang mengenai dirinya, baik hakekat jasmani  abilitas inteligensi, motif dan lain-lain yang disadari dan tidak disadari.

2) Personality  Traits
Personality traits adalah kecenderungan seseorang untuk menilai situasi dengan cara-cara tertentu dan kemudian bertindak sesuai dengan hasil penilaian tersebut.
Contoh : Orang yang memiliki sifat periang, dalam menyelesaikan sesuatu masalah akan berbeda dengan orang yang memiliki sifat pemurung.

3) Intelegensi / Kecerdasan
Intelegensi adalah kesiapan kemampuan belajar, kecepatan melihat hubungan-hubungan, kesanggupan memutuskan sesuatu dengan cepat dan tepat.
Contoh : Orang yang cenderung memiliki intelegensi tinggi akan cepat menyelesaikan suatu program pendidikan atau hal lainnya.

4)  Penampilan
Penampilan ini berkaitan dengan daya tarik fisik, oleh karena itu dianggap cukup penting dalam kepribadian. Alasannya setiap orang yang bertemu orang lain, selalu langsung menilai penampilannya. Jadi kalau saat awal sudah kurang disukai, maka untuk berikutnya lama untuk penyesuaiannya.

5) Kesehatan
Bahwa kesehatan merupakan salah satu dari segi kepribadian, tidaklah perlu diragukan karena hal ini menunjukkan pada aktivitas seseorang secara langsung.
Contoh : Bila kita mengalami sakit dan lama, maka akan mengganggu aktivitas kita dalam kesehariannya.

6) Sikap
Sikap adalah kecenderungan individu untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Mendekati atau menjauhi obyek.
Contoh : Bila kita yakin bahwa minuman keras itu tidak baik untuk kesehatan, maka kita akan menjauhi segala sesuatu yang berbau minuman keras.
 
7) Pengetahuan dan Ketrampilan
Pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki merupakan unsur kepribadian kita. Keluasan pengetahuan dan keterampilan kita, akan ikut menentukan peranan kita dalam lingkungan sosial.

8) Nilai-Nilai
 Masalah nilai dalam diri seseorang selalu berkaitan dengan masalah baik atau tidak baik, etik, norma dan moral yang sangat mempengaruhi “Nilai” seseorang di dalam lingkungan sosial.

9) Temperamen
Kuat lemahnya emosi seseorang disebut temperamen yang melukiskan emosi seseorang.
Contoh : Seseorang yang begitu optimis, ketika mengiukuti ujian UMPTN  tapi ada juga yang pesimis pada saat yang bersamaan.

10) Peranan
Peranan seseorang berkaitan dengan fungsi dan status seseorang dalam lingkungan tertentu.
Contoh : Seseorang yang berprofesi sebagai dokte, pada suatu waktu memberikan ceramah keagamaan di mesjid.
Pada saat dia menjdai pernceramah akan memperlihatkan tindakan yang berbeda, dengan ketika melaksanakan tugas sebagai dokter.

Tugas :
1. Coba and simpulkan materi diatas
2. Apa yang anda ketahui tenang potensi diri ?  jelaskan
3. Bagaimana cara mengetahui potensi diri kita ?
4. Apa yang dimaksud dengan kepribadian ?
5. Sebutkan aspek-aspek kepribadian ?

Catatan : Jawaban tugas di upload atau dikirim ke email paling lambat tanggal 20 April 2013, jam 20,00

UJIAN AKHIR SEMESTER DII AKOMODASI PERHOTELAN



UJIAN  AKHIR SEMESTER GANJIL TA.2011/2012

MATA  KULIAH       :   Teknik Supervisi
Program                     :   Akomoasi Perhotelan (D-II)
HARI / TANGGAL   :   Kamis, 11 April 2013
WAKTU                     :   10.00-12.00
DOSEN                      :   Murhadi, S.Kom, MM



Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1.       a.  Apa yang dimaksud dengan disiplin ?
 b.  Bagaimana cara menerapkan disiplin disebuah perusahan ? jelaskan

2.       Sebutkan dan jelaskan contoh-contoh pelanggaran disiplin !

3.       a.  Apa yang dimaksud dengan pengarahan ?
 b.  Hal – hal apa saja yang harus dipersiapkan dalam meeting ?
 c.  Bagaimana cara pelaksanaan pengarahan (briefing), berikan contoh mulai dari pembukaan sampai selesai pelaksanaan briefing ?

4.    a.  Apa yang dimakud degan kinerja ?
       b.  Kenapa kinerja sangat dibutuhkan oleh karyawan dan perusahaan ? jelaskan dengan contoh kasus.

5.    a.  Apa yang dimaksud dengan penilaian kinerja ?
       b.  Apa manfaat penilaian kinerja kinerja ( bagi peniali, karyawan dan perusahaan) ? Jelaskan
      c.   Bagaimana tahapan – tahan penialain kinerja dilakukan oleh atasan ?

Catatan : Batas Akhir Pengerjaan Ujian 20 April 2012

Selasa, 02 April 2013

Kepemimpinan dan Teknik Supervisi

Mata kuliah : Kepemimpinan dan Teknik Supervisi
Program     :  D2 Akademi Komunitas
Dosen        :  Murhadi




KINERJA KARYAWAN


1.   Pengertian

Suatu penelitian telah memperlihatkan bahwa suatu lingkungan kerja yang menyenangkan sangat penting untuk mendorong tingkat kinerja karyawan yang paling produktif. Dalam interaksi sehari-hari, antara atasan dan bawahan, berbagai asumsi dan harapan lain muncul. Ketika atasan dan bawahan membentuk serangkaian asumsi dan harapan mereka sendiri yang sering agak berbeda, perbedaan-perbedaan ini yang akhirnya berpengaruh pada tingkat kinerja. Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.(Rivai & Basri, 2004: 14 ).

Apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda (noun), maka pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika. (Rivai & Basri, 2004:16.

2.   Penialain Kinerja

Penilaian kinerja sendiri memiliki beberapa pengertian yaitu:
a. Suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang, sehingga karyawan, organisasi, dan masyarakat semuanya memperoleh manfaat. (Schuler & Jackson, 1996:3)
b. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur kerja individu.
Menurut Robbins (1996) yang dikutip oleh Rivai dan Basri dalam bukunya yang berjudul performance apprasial, pada halaman 15 menyatakan bahwa ada tiga kriteria dalam melakukan penilaian kinerja individu yaitu:

(a) tugas individu.
(b) perilaku individu.
(c) dan ciri individu.

Dari beberapa pengertian kinerja di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan dalab pekerjaan itu. Prestasi yang dicapai ini akan menghasilkan suatu kepuasan kerja yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat imbalan.

Suatu kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu sendiri dipengaruhi oleh
kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya. Dalam hal ini dibutuhkan suatu evaluasi, yang kemudian dikenal dengan penilaian kinerja.

Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling umum digunakan. Dalam penilaian kinerja melibatkan komunikasi dua arah yaitu antara pengirim pesan dengan penerima pesan sehingga
komunikasi dapat berjalan dengan baik. Penilaian kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang diharapkan pengawas untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Penilaian kinerja menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh mana kerja dari orang atau sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai tujuan yang ada.

3. Tujuan penilaian kinerja.

Schuler dan jackson dalam bukunya yang berjudul Manajemen sumber daya manusia edisi keenam, jilid kedua pada tahun 1996 menjelaskan bahwa sebuah studi yang dilakukan akhir-akhir ini mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan informasi kinerja yang berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam empat macam kategori, yaitu:
a.     Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.
b.     Pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan dalam diri seseorang dengan berjalannya waktu.
c.     Pemeliharaan sistem.
d.     Dokumentasi keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi peningkatan.

Efektifitas dari penilaian kinerja diatas yang dikategorikan dari dua puluh macam tujuan penilaian kinerja ini tergantung dalam sasaran bisnis strategis yang ingin dicapai. Oleh sebab itu penilaian kinerja diintegrasikan dengan sasaran-sasaran strategis karena berbagai alasan (Schuler&Jackson ,1996 : 48), yaitu:
a. Mensejajarkan tugas individu dengan tujuan organisasi yaitu, menambahkan deskripsi tindakan yang harus diperlihatkan karyawan dan hasil-hasil yang harus mereka capai agar suatu strategi dapat hidup.
b.  Mengukur kontribusi masing-masing unut kerja dan masing-masing karyawan.
c. Evaluasi kinerja memberi kontribusi kepada tindakan dan keputusan-keputusan administratif yang mempetinggi dan mempermudah strategi.
d. Penilaian kinerja dapat menimbulkan potensi untuk mengidentifikasi kebutuhan bagi strategi dan program-program baru.

4. Manfaat penilaian kerja

Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar bagi mereka mengetahui manfaat yang dapat mereka harapkan. (Rivai & Basri, 2004 : 55)
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian adalah:
(1) Orang yang dinilai (karyawan)
(2) Penilai (atasan, supervisor, pimpinan, manager, konsultan) dan
(3) Perusahaan.

Manfaat bagi karyawan yang dinilai

Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian kinerja adalah (Rivai&Basri,2004 :58), antara lain:
a.     Meningkatkan motivasi.
b.     Meningkatkan kepuasan hidup.
c.     Adanya kejelasan standard hasil yang diterapkan mereka.
d.     Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif.
e.     Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar.
f.     Pengembangan tantang pengetahuan dan kelemahan menjadi lebih besar, membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin.
g.     Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atas .
h.     Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi.
i.      Kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaimana mereka mengatasinya.
j.      Suatu pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang perlu untuk dilaksanakan untuk mencapai harapan tersebut.
k.     Adanya pandangan yang lebih jelas tentang konteks pekerjaan.
l.      Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apa pun dorongan atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan.
m.    Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan.

Manfaat bagi penilai (supervisor/manager/penyelia)
Bagi penilai, manfaat pelaksanaan penilaian kinerja (Rivai&Basri, 2004 : 60) adalah;
a. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan kinerja karyawan untuk perbaikan manajeman selanjutnya.
b. Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang pekerjaan individu dan departemen yang lengkap.
c. Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik untuk pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahannya.
d. Identifikasi gagasan untuk peningkatan tentang nilai pribadi.
e. Peningkatan kepuasan kerja .
f. Pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan, tentang rasa takut, rasa grogi, harapan, dan aspirasi mereka.
g. Menigkatkan kepuasan kerja baik terhadap karyawan dari para manajer maupun dari para karyawan.
h. Kesempatan untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilai dengan memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan.
i. Meningkatkan rasa harga diri yang kuat diantara manajer dan juga para karyawan, karena telah berhasil mendekatkan ide dari karyawan dengan ide para manajer.
j. Sebagai media untuk mengurangi kesejangan antara sasaran individu dengan sasaran kelompok atau sasaran departemen SDM atau sasaran perusahaan.
k. Kesempatan bagi para manajer untuk menjelaskan pada karyawan apa yang sebenarnya diingikan oleh perusahaan dari para karyawan sehingga para karyawan dapat mengukur dirinya, menempatkan dirinya, dan berjaya sesuai dengan harapan dari manajer.
l.  Sebagai media untuk menigkatkan interpersonal relationship atau hubungan antara pribadi antara karyawan dan manajer.
m.Dapat sebagai sarana menimgkatkan motivasi karyawan dengan lebih memusatkan perhatian kepada mereka secara pribadi.
n. Merupakan kesempatan berharga bagi manajer agar dapat menilai kembali apa yang telah dilakukan sehingga ada kemungkinan merevisi target atau menyusun prioritas kembali.
o. Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi atau perubahan tugas karyawan.


Manfaat bagi perusahaan

Bagi perusahaan, manfaat penilaian adalah, (Rivai&Basri, 2004 : 62) antara lain:
a.     Perbaikan seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan karena:
1)     Komunikasi menjadi lebih efektif mengenai tujuan perusahaan dan nilai budaya perusahaan.;
2)     Peningkatan rasa kebersamaan dan loyalitas;
3)     Peningkatan kemampuan dan kemauan manajer untuk menggunakan keterampilan dan keahlian memimpinnya untuk memotivasi karyawan dan mengembangkan kemauan dan keterampilan karyawan.
b.     Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan oleh masing-masing karyawan;
c.     Meningkatkan kualitas komunikasi;
d.     Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan;
e.     Meningkatkan keharmonisan hubungan dalam pencapaian tujuan perusahaan;
f.     Peningkatan segi pengawasan melekat dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap karyawan;
g.     Harapan dan pandangan jangka panjang dapat dikembangkan;
h.     Untuk mengenali lebih jelas pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan;
i.      Kemampuan menemu kenali setiap permasalahan;
j.      Sebagai sarana penyampaian pesan bahwa karyawan itu dihargai oleh perusahaan;
k.     Budaya perusahaan menjadi mapan. Setiap kelalaian dan ketidakjelasan dalam membina sistem dan prosedur dapat dihindarkan dan kebiasaan yang baik dapat diciptakan dan dipertahankan. Berita baik bagi setiap orang dan setiap karyawan akan mendukung pelaksanaan penilaian kinerja, mau berpartisipasi secara aktif dan pekerjaan selanjutnya dari penilaian kinerja akan menjadi lebih baik;
l.      Karyawan yang potensil dan memungkinkan untuk menjadi pimpinan perusahaan atau sedikitnya yang dapat dipromosikan menjadi lebih mudah terlihat, mudah diidentifikasikan, mudah dikembangkan lebih lanjut, dan memungkinkan peningkatan tanggung jawab secara kuat;
n. Jika penilaian kinerja ini telah melembaga dan keuntungan yang diperoleh perusahaan menjadi lebih besar, penilaian kinerja akan menjadi salah satu sarana yang paling utama dalam meningkatkan kinerja perusahaan.


Tugas 
1.  Apa yang anda ketahui tentang Kinerja , Jelaskan dengan contoh2 ditempat anda bekerja
2. Bagaimana penilaian kinerja dilakukan ditempat anda bekerja ?
3. Jelaskan manfaat penilaian kerja dilakukan dan kapan dilakukan