Jumat, 29 April 2011

Quis Teknik Supervisi

1. Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan ? 2. Kalau anda jadi seorang pemimpin gaya kemimpinan apa yang anda gunakan ? 3. Bagaimana cara memotivasi karyawan agar karyawan tsb selalu mempunyai prestasi yang tinggi ? 4. Bagaimana melakukan pengawasan kepada bawahan ?

52 komentar:

  1. 1.menurut saya gaya kepemimpinan adalah adalah suatu perwujudan tingkah laku dari suatu seorang pemimpin yang menyangkut kemampuan memimpin atau memenage pekerjaan dan diwujudkan dalam pola memimpin dan pola tersebut menjadi ciri khas dari seorang pemimpin dalam memimpin yang menjadi tanggung jawabnya dan tugasnya .jadi gaya kepemimpinan tersebut bisa dikatakan sebagai adalah kebiasan dalam memimpin karyawan atau bawahan yang dilakukan pemimpin.sebagai contoh seorang pemimpin yang memimpin karyawan dengan selalu menggunakan pengawasan yang ketat,tegas dan disiplin yang tinggi bisa terlihat di menggunakan gaya kepemimpinan otoriter
    2.gaya kepemimpinan yang saya gunakan adalah kombinasi dari seluruh gaya kepemimpinan seperti demokratis,oteriter,bijaksana karna setiap gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan kita bisa menggunakan kombinasi tersebut untuk kita bisa menciptakan kepemimpinan yang ideal.dengan tidak terikat dengan satu gaya kepemimpinan membuat kita tidak menjadi seorang pemimpin yang kaku.karna gaya kepemimpinan harus di sesuaikan dengan situasi dan keadaan yang terjadi .
    3.pertama saya akan memotivasi diri saya sendiri untuk memberikan contoh kepada karyawan atau bawahan.dengan begitu bisa mebuat karyawan termotivasi juga.menciptakan suasana kerja yang kondusif nyaman dengan menciptakan hubungan kerja nyaman antara karyawan dengan karyawan,karyawan dengan atasan dan menyelesaikan masalah-masalah atau konfelik yang timbul agar tidak mempengaruhi kinerja karyawan.melakukan pendekatan personal ke seluruh karyawan untuk memengetahui dan membantu masalah yang mereka hadapi agar hal tersebut dapat terselesaikan dan tidak mempengaruhi karyawan. Selalu member pujian atau reword pada karyawan yang menyelesaikan pekerjaan dengan tepat dan cepat.dan sebelum menyelesaikan briefing kita selalu memberikan kata-kata yang dapat membangun semangat kerja.
    4.pengawasan yang saya lakukan adalah pengawasan secara langsung dan tak langsung untuk karyawan.pengawasan secara langsung bisa dilakukan ketika berada dikantor dengan melihat kenerja karyawan ketika di jam kerja saat menyelesaikan yugas-tugas yang kita berikan dan pengawasan tak langsung dari hasil kerjaan yang di report ke kita dengan melihat target penyelesaian dan kreteria kualitas kerjaan yang di capai oleh karyawan tersebut.bisa juga kita melihat dari absensi untuk pengawasan

    BalasHapus
  2. 1.Gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik seseorang dalam
    menjalankan suatu kepemimpinan. Dengan berusaha mempengaruhi perilaku
    orang-orang yang dikelolanya. Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja demi mencapai tujuan Dalam kaitannya dengan peranan gaya kepemimpinannya dalam meningkatkan kinerja pegawai. Perlu dipahami
    bahwa setiap pemimpin bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik bagi
    pegawainya. Sebagai pemimpin harus memiliki kemampuan diantaranya yang
    berkaitan dengan: 1). Pembinaan disiplin, 2). Pembangkitan Motivasi, 3).
    Penghargaan.

    2. Apabila saya menjadi seorang pemimpin gaya kepemimpinan yang saya gunakan adalah kombinasi dari gaya kepemimpinan yang ada seperti : Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian , Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic, dan . Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire.
    Mengapa demikian karena saya dalam menentukan gaya kepemimpinan saya lebih di sesuaikan dengan kondisi yang ada, jika memang di butuhkan tegas maka saya akan tegas misalnya jika ada karyawan yang tidak disiplin maka untuk mendisiplinkan karyawan tersebut saya harus melakukan tindakan yang tegas misalnya memberi teguran lisan maupun tertulis sesuai kebutuhan , namun saya sebagai pemimpin tidak boleh seenaknya harus memperhatikan karyawan juga, meminta saran atau merundingkan hal-hal yang perlu di rundingkan.namun ada kalanya saya juga memberikan kebebasan kepada karyawan saya untuk menentukan sendiri tujuan dan penyelesaian masalah yang mereka hadapi, namun tetap dalam pengawasan saya sebagai pimpinan.

    BalasHapus
  3. 3.Cara saya memotivasi bawahan/karyawan saya agar mempunyai prestasi yang tinggi ialah pertama-tama dengan memberikan contoh yang baik bagi bawahan saya, misalnya berpakaian rapi, tidak telat dan selalu disiplin datang ke kantor/tempat kerja in time bukan ontime.
    Kemudian hal lainnya ialah dengan memberikan semangat kerja kepada bawahan/karyawan saya pada saat briefing, agar dapat memulai pekerjaan dengan semangat,menerangkan secara jelas apa yang menjadi agenda utama/tujuan utama hari ini,target apa yang harus di capai, dengan penuh semangat agar para karyawan menjadi semangat pula dan bekerja maksimal.
    Selain itu juga saya akan memberikan reword kepada karyawan yang mempunyai kinerja baik, yaitu dengan menobatkan karyawan tersebut sebagai karyawan terbaik atau promosi kenaikan jabatan.Namun selain hal-hal tersebut motivasi yang saya gunakan adalah memberi pujian kepada karyawan yang melaksanakan tugas secara tepat dan benar dan mengajari/membantu karyawan yang mempunyai kesulitan dalam pekerjaannya.dalam hal ini tidak membantu pekerjaan bawahan sepenuhnya tetapi hanya mengawasi dan mengajari bagaimana cara untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik dan benar serta tepat waktu.menurut saya hal tersebut lebih efektif dan efek nya langsung terasa oleh bawahan,mereka pasti merasa bahwa mereka di perhatikan oleh pimpinannya, sehingga mereka dapat bekerja dengan senang hati tanpa paksaan dan beban,sehingga pekerjaan mereka/karyawan di harapkan hasilnya dapat maksimal.


    4.Pengawasan terhadap bawahan dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
    Secara langsung ialah untuk menilai kinerja bawahan kita apakah ia bekerja sudah sesuai dengan prosedur/standar perusahaan atau tidak, pengawasan secara langsung ini dapat di lakukan pada jam-jam kerja,kita karyawan atau bawahan sedang melakukan pekerjaan, tetapi bukan berarti kita mengikuti terus karyawan tersebut kita hanya mengawasi sepintas saja,hal ini sangat baik atau efektif karena kita dapat mengetahui secara langsung bagaimana karyawan tersebut bekerja, apa masalah yang karyawan kita sedang hadapi pada saat bekerja dan lain-lain.pengawasan secara intensif dapat di lakukan melalui kamera cctv jika pimpinan tersebut benar-benar sibuk dan tidak bisa terjun langsung kelapangan,untuk mengawasi bawahannya.
    Selain pengawasan langsung ada pula pengawasan secara tidak langsung yakni pengawasan pimpinan secara jarak jauh melalui laporan-laporan yang ada, laporan tersebut dapat berupa laporan lisan dan secara tertulis dari bawahan/karyawan, misalnya kita bisa mengetahui karyawan tersebut sering terlambat atau tidak melalui report absen, kita bisa mengetahui standar peralatan atau bahan yang di gunakan sesuai atau tidak melalui form report yang ada, sehingga semuanya bisa terkontrol. Kekuatan dari pengawasan tidak langsung adalah waktu pendek, dan tidak perlu terjun langsung ke lapangan. Kelemahannya adalah sering bawahan hanya melaporkan hal-hal yang positif saja. Ada kecenderungan bawahan melaporkan hal-hal yang menyenangkan saja. ,padahal pemimpin harus mengetahui hal yang positif sekaligus hal yang negatif agar tidak salah berkesimpulan dan salah mengambil keputusan. Sehingga pengawasan yang baik adalah kombinasi dari pengawasan secara langsung dan tidak langsung.

    BalasHapus
  4. maaf pak ke pisah jawabanya karena tidak bisa di gabung commentnya.

    mita purnamasari (H01)
    2010145009

    BalasHapus
  5. 1. Menurut saya gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik yang dipergunakan oleh seorang pemimpin atau manager didalam proses mengelola departemen atau bagian yang dipimpinnya, termasuk didalamnya yaitu membagi tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan, mengatur, mengawasi dan memotivasi karyawan, mengatasi masalah di bagiannya, dan juga cara yang dipakai agar bagian atau departemen yang dipimpinnya dapat menjalankan operasionalnya dengan baik dan lancar.

    2. Apabila saya menjadi seorang pemimpin, untuk yang berhubungan dengan pekerjaan, saya akan memakai gaya kepemimpinan dengan orientasi karyawan terlebih dahulu, jadi saya akan terlebih dahulu memotivasi karyawan saya agar karyawan saya lebih semangat dan termotivasi didalam bekerja, lalu saya akan melanjutkan dengan orientasi tugas, untuk menilai sejauh mana kemampuan karyawan saya didalam menyelesaikan/menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, baik tugas pokok ataupun tugas yang didelegasikan, dan saya akan mengawasi karyawan saya didalam proses menyelesaikan tugas tersebut, dengan cara saya akan menanyakan apakah ada kesulitan atau tidak di dalam menjalankan tugasnya, agar tugas tersebut dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan target atau arahan yang telah saya jelaskan terlebih dahulu kepada bawahan saya tersebut. Untuk yang berhubungan dengan kedisiplinan karyawan, saya akan memakai gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi, apabila karyawan saya ada yang tidak disiplin untuk pertama kali, saya akan memakai gaya kepemimpinan yang bijaksana, dengan cara saya akan meneliti mengapa dia tidak disiplin, dan juga saya akan menanyakan langsung mengapa dia tidak disiplin untuk mengetahui alasannya, lalu saya akan mengingatkan dia bahwa seorang pegawai yang baik adalah pegawai yang profesional, jadi apapun halangannya, seorang pegawai yang profesional harus tetap bisa disiplin, dan itu saya katakan dengan cara yang halus, dan untuk karyawan yang sering tidak disiplin, saya akan memakai gaya kepemimpinan yang tegas, dengan memberikan peringatan terlebih dahulu, lalu punishment jika diperlukan.

    BalasHapus
  6. 3. Cara yang akan saya pakai didalam memotivasi karyawan adalah saya akan cenderung memakai semua model motivasi, yaitu saya akan memberikan arahan dan nasehat kepada bawahan saya terlebih dahulu agar karyawan saya lebih semangat didalam bekerja, bahwa didalam bekerja, jangan terlalu ambisius untuk mengumpulkan uang dulu, akan tetapi lebih menekankan agar mencapai kesuksesan/keberhasilan yang harus kita capai didalam bekerja terlebih dahulu, karena apabila kita sukses atau berhasil didalam menyelesaikan suatu pekerjaan, tentu seiring dengan kesuksesan yang kita peroleh, uang akan datang sendiri kepada kita atau kita akan mendapatkan uang karena kita sukses telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik, karena uang itu adalah suatu dampak yang otomatis akan kita dapatkan apabila kita sukses didalam bekerja, dan apabila ingin sukses, kita harus mempunyai suatu perencanaan, prinsip, disiplin dan melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab kita dengan baik, karena apabila kita dapat melaksanakan tugas dengan baik dan sesuai dengan prosedur, tentu itu menjadi nilai lebih bagi kita, dan pasti akan memberikan dampak yang positif untuk kedepannya. Dan untuk pengambilan keputusan dibagian yang saya pimpin, untuk hal yang sekiranya umum, saya akan membicarakannya dengan semua karyawan saya, agar karyawan saya bisa kreatif dan bisa mengutarakan pendapatnya, dan tentu saja apabila sebuah keputusan diambil secara musyawarah, tentu hasilnya akan lebih baik dan adil, sesuai dengan harapan semua karyawan saya. Untuk karyawan yang memang benar-benar mempunyai kinerja yang baik, minimal akan saya berikan pujian, dan apabila memungkinkan saya akan memberikan insentif, agar karyawan saya bisa lebih termotivasi lagi.

    4. Cara yang saya lakukan didalam melakukan pengawasan kepada bawahan yaitu, pertama saya akan menilai karyawan saya terlebih dahulu, mana karyawan yang mempunyai kinerja yang baik, dan mana karyawan yang masih membutuhkan bimbingan dan arahan. Untuk karyawan yang sudah ahli atau mempunyai kinerja yang baik, setelah saya menjelaskan apa tugas dari karyawan tersebut, tentu saya mengawasi hanya pada saat pertengahan dalam proses kerja, untuk melihat sejauh mana tugas tersebut telah dikerjakan, karena karyawan tersebut saya berikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas tersebut. Dan untuk karyawan yang masih membutuhkan bimbingan, saya terlebih dahulu akan menjelaskan secara jelas semua tugas yang harus dilaksanakan sesuai prosedurnya masing-masing, lalu saya akan memberikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas tersebut, akan tetapi saya juga akan mengawasi secara berkala, apakah tugas tersebut dikerjakan dengan benar dan sesuai prosedur, atau mungkin apabila ada yang salah atau kurang jelas akan saya jelaskan kembali. Jadi karyawan tersebut lama kelamaan akan menjadi ahli dan mempunyai kinerja yang baik juga apabila sering diberi tugas secara bertahap, pertama tugas yang ringan, agak ringan, lalu terakhir tugas yang berat.

    BalasHapus
  7. TUGAS TEKNIK SUPERVISI
    NAMA : DEVI NOVITA AFLIYANTI
    NIM : 2010145010
    1. Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan?
    Gaya kepemimpinan adalah teknik atau cara yang dipilih atau digunakan seseorang dalam memimpin organisasi atau bawahan agar kepemimpinannya itu bisa berjalan dengan sukses dan berhasil.

    2. Kalau anda menjadi seorang pemimpin gaya kepemimpinan apa yang anda gunakan?
    Kunci keberhasilan seorang peminpin terletak pada gaya kepemimpinannya.agar kepemimpinan saya berhasil maka Saya akan menggunakan gaya kepemimpinan demokratik karena tipe pemimpin yang paling ideal adalah pemimpin yang demokratik. Memang umum diakui bahwa pemimpin yang demokratik tidak selalu merupakan pemimpin yang paling efektif dalam kehidupan organisasional karena ada kalanya,dalam hal bertindak dan mengambil keputusan, bisa terjadi keterlambatan karena harus melibatkan bawahan juga dalam proses pengambilan keputusan bukan seperti pemimpin yang otokratik yang mengambil keputusan sendiri tanpa berdiskusi dengan bawahannya terlebih dahulu.Tetapi dengan berbagai kelemahannya,pemimpin yang demokratik tetap dipandang sebagai pemimpin terbaik karena kelebihan-kelebihannya dapat menutupi kekurangannya.Dan juga pemimpin yang demokratik dihormati dan disegani dan bukan malah ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan organisasi,perilakunya malah mendorong para bawahan untuk dapat menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreativitas.pemimpin demokratik juga dapat menerima kritik,saran,dan masukkan dari orang lain atau bawahannya.Jika bawahan melakukan kesalahan pemimpin yang demokratik tidak memberikan hukuman melainkan meluruskan sedemikian rupa sehingga bawahan tersebut belajar dari kesalahannya dan dengan demikian bawahan menjadi lebih bertanggung jawab.Satu lagi karakteristik pemimpin demokratik yang sangat positif ialah dengan cepat ia menunjukkan penghargaannya kepada para bawahan yang berprestasi tinggi baik dalam kata-kata,pujian,mengeluarkan piagam penghargaan,kenaikan pangkat atau bahkan promosi.


    3. Bagaimana cara memotivasi karyawan agar mempunyai prestasi yang tinggi?
    1. Selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada para karyawan.
    2. jangan segan-segan untuk memberikan pujian atau penghargaan baik berupa kata-kata,kenaikan pangkat atau gaji kepada bawahan kita apabila mereka berhasil dalam mengerjakan tugas karena bawahan akan merasa lebih dihargai dan lebih termotivasi lagi.
    3.lakukan pendekatan terhadap bawahan artinya ciptakan suasana yang akrab berusaha untuk mengetahui apakah ada masalah yang sedang dihadapi dan berikan masukkan atau motivasi kepada mereka.
    4.pemberian delegasi, ini sangat efektif karena karyawan akan lebih termotivasi untuk bekerja

    4. Bagaimana melakukan pengawasan terhadap bawahan?
    1. Pengawasan tidak dilakukan berulang-ulang karena biasanya dapat menggangu konsentrasi bawahan dalam menyelesaikan tugasnya.
    2. Berikan lah kebebasan kepada bawahan kita agar mereka bisa mengembangkan ide dan kreativitas mereka.
    3. Tidak berusaha untuk mengomentari kesalahan atau mencari-cari kejelekan, sehingga pengawasan dapat diterima oleh bawahan dengan lapang dada.

    BalasHapus
  8. maaf pak, comment saya jdi 2,terpisah, soalnya klo jadi 1 g bs

    Martin Handoko
    NIM : 2010145004

    BalasHapus
  9. Jawaban :
    1.
    Pengertian gaya kepemimpinan
    Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.

    Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini.

    1. Teori Genetis (Keturunan).
    Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin.

    2. Teori Sosial.
    Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.




    3. Teori Ekologis.
    Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan..

    BalasHapus
  10. Pendapat Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard.

    Hersey dan Blanchard (1992) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi di mana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan. Bertolak dari pemikiran tersebut, Hersey dan Blanchard (1992) mengajukan proposisi bahwa gaya kepemimpinan (k) merupakan suatu fungsi dari pimpinan (p), bawahan (b) dan situasi tertentu (s)., yang dapat dinotasikan sebagai : k = f (p, b, s).
    Menurut Hersey dan Blanchard, pimpinan (p) adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi akan berjalan dengan baik jika pimpinan mempunyai kecakapan dalam bidangnya, dan setiap pimpinan mempunyai keterampilan yang berbeda, seperti keterampilan teknis, manusiawi dan konseptual. Sedangkan bawahan adalah seorang atau sekelompok orang yang merupakan anggota dari suatu perkumpulan atau pengikut yang setiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telah disepakati bersama guna mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi, bawahan mempunyai peranan yang sangat strategis, karena sukses tidaknya seseorang pimpinan bergantung kepada para pengikutnya ini. Oleh sebab itu, seorang pemimpinan dituntut untuk memilih bawahan dengan secermat mungkin.
    Adapun situasi (s) menurut Hersey dan Blanchard adalah suatu keadaan yang kondusif, di mana seorang pimpinan berusaha pada saat-saat tertentu mempengaruhi perilaku orang lain agar dapat mengikuti kehendaknya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam satu situasi misalnya, tindakan pimpinan pada beberapa tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yang dilakukan pada saat sekarang, karena memang situasinya telah berlainan. Dengan demikian, ketiga unsur yang mempengaruhi gaya kepemimpinan tersebut, yaitu pimpinan, bawahan dan situasi merupakan unsur yang saling terkait satu dengan lainnya, dan akan menentukan tingkat keberhasilan kepemimpinan.

    Tipologi Kepemimpinan

    Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).

    1. Tipe Otokratis.
    Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi; Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi,Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat,Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya; Dalam tindakan pengge-rakkannya sering memperguna-kan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.


    2.Tipe Militeristis.
    Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya,Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan.

    3.Tipe Paternalistis.
    Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective),jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.

    4. Tipe Karismatik.
    Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.

    5. Tipe Demokratis.
    Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.

    BalasHapus
  11. 2.
    Apabila saya menjadi seorang supervisor, gaya kepemimpinan yang akan saya gunakan adalah gaya kepemimpinan, demokratis, karena seperti teori di atas gaya kepemimpinan demokratis adalah :
    “ dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia. ”

    BalasHapus
  12. 3.
    Cara memotivasi karyawan.
    · Berikan penghargaan terhadap pekerjaan yang dapat diselesaikan semaksimal mungkin.
    · Promosikan bawahan yang memiliki kinerja yang baik untuk menggantikan posisi kita suatu saat nanti
    · Berikan gaji yang sesuai dengan kinerjanya yang baik.
    · Berikan pujian.

    BalasHapus
  13. 4.
    Pengawasan.
    Melakukan pengawasan terhadap bawahan dengan cara :

    • Pengawasan secara Preventif = sebelum kegiatan dilaksanakan
    • Pengawasan secara Represif = setelah kegiatan dilaksanakan
    • Pengawasan secara langsung
    • Pengawasan secara tidak langsung.


    ANDI ACTHOR AR
    2010145013
    H01/PBU 6

    BalasHapus
  14. pa mur, jawaban saya di postkan 5 kali, karena ga bisa, ktanya karakternya terlalu banyak, jawaban yang lengkap saya kirim lewat email pak.
    terimaksih.

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. TUGAS TEKNIK SUPERVISI
    ROSA DESIANA
    2010145022

    1. pengertian dari gaya kepemimpnan.
    gaya kepemimpinan adalah suatu teknik yang diambil atau dipilih oleh seorang leader, untuk menjalankan tugasnya dalam mengarahkan dan memberikan pengaruh pada anak buahnya dalam suatu organisasi demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
    dari riset di uneverstas Lowa, disebutkan bahwa gaya kepemmpinan terbagi jadi 3, yaitu :

    ==> gaya demokrats : gaya yang menggambarkan seorang pemimpn yang senang dan sering melibatkan anak buahnya dalam pengambilan keputusan, suka mendelegaskan wewenangnya, mendorong partisipasi dalam memmutuskan metode dan sasaran kerja, serta menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk melatih karyawan.

    ==> gaya otokratis : gaya yang menggambarkan seorang pemimpin dalam mendiktekan metode kerja , memustkan pengambilan keputusan dan membatasi partisipasi .

    ==> gaya lassei-faire : gaya kepemimpinan yang menggambarkan kebebasan pada kelompok untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan.

    Universtas Ohio state mengatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat dilihat dalam dua garis besar,
    yaitu :
     Gaya pertimbangan : pemimpin yang selalu menmpertimbangkan ide dan perasaan pengikutnya.
     Mengadakan struktur : gaya pemimpin yang selalu menyusun kerja dan hubungan kerja untuk memenuhi tujuan pekerjaan.


    Universtas Michgan menyatakan :
    Ada 2 gaya kepemimpinan, yaitu :
    Berorientasi karyawan dan berorientasi produk.
    Orientasi karyawan : pemimpin lebih menekankan hubungan antar pribadi dn memperhatikan kebutuhan karyawan.
    Orientasi produksi : pemimpin yang menekankan aspek teknis atau tugas dari pekerjaan.

    BalasHapus
  17. 1. 1. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat (Thoha, 1993). Kebanyakan orang menganggap gaya kepemimpinan merupakan tipe kepemimpinan. Hal ini antara lain dinyatakan oleh Siagian (2003) bahwa gaya kepemimpinan seseorang adalah identik dengan tipe kepemimpinan orang yang bersangkutan.Wahjosumidjo (1994) mengatakan bahwa perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan seseorang

    2.Gaya kepemimpinan Konsultatif adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukanoleh pemimpin setelah mendengarkan masukan/saran dari bawahan.

    BalasHapus
  18. 3Tidak sepenuhnya penghargaan dalam bentuk financial menjadi alat motivasi utama. Hal ini dikarenakan rencana perusahaan bisa saja tidak lengkap dalam hal kompensasi financial baik dalam bentuk gaji, tunjangan, bonus, komisi dan sebagainya. Dengan demikian diperlukan tindakan-tindakan sederhana untuk memotivasi tanpa harus bergantung kepada kompensasi financial. Berikut ini diuraikan beberapa langkah sederhana untuk memotivasi karyawan :

    Pertama adalah Pendekatan Tujuan

    Cara yang paling sederhana dan terbaik untuk memotivasi karyawan hanyalah dengan memastikan bahwa karyawan memiliki tujuan yang memungkinkan untuk dicapai dan mereka setuju dengan tujuan tersebut. Pendekatan ini dikenal dengan teori penetapan tujuan (goal setting – theory) yang dipopulerkan oleh Edwind Locke. Ia menyatakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber utama dari motivasi.

    Artinya, tujuan memberi tahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan. Dapat dikatakan bahwa tujuan khusus meningkatkan kinerja, tujuan yang sulit ketika diterima, menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada tujuan yang mudah, dan umpan balik menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari umpan balik (Robbins dan Judge, 2007).

    Mengapa individu-individu lebih termotivasi pada tujuan yang sulit ???. Robbins (2007) menjelaskan bahwa : Pertama, tujuan-tujuan yang menantang mendapatkan perhatian kita dan akhirnya cenderung membantu kita untuk berfokus. Kedua, tujuan yang sulit menambah semangat kerja karena kita harus bekerja lebih keras untuk mencapainya. Ketiga, ketika tujuan-tujuan yang sulit, individu tetap berusaha mencapainya yang selanjutnya akan membantu individu menemukan strategi-strategi yang memabntu pekerjaan lebih efektif karena apabila mengusahakan sebuah cara untuk menyelesaikan pekerjaan yang sulit, kita sering memikirkan cara yang lebih baik untuk memulainya.

    Kedua. Pengakuan terhadap kontribusi seorang karyawan adalah perangkat motivasi yang sederhana dan berpengaruh besar.

    Studi menunjukkan bahwa pengakuan memiliki dampak positif pada kinerja, baik sendiri maupun dikombinasikan dengan dengan penghargaan keuangan. Sebagai contoh : menggabungkan penghargaan keuangan dengan nonkeuangan hampir dua kali lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan penghargaan tersebut itu secara terpisah. Saat Departemen SDM Minnesota melakukan studi mengenai pengakuan, para responden menyatakan bahwa mereka sangat menghargai pengakuan sehari-hari dari penyelia, rekan kerja maupun anggota tim lainnya. Lebih dari dua per tiga menyatakan penting bagi mereka untuk memiliki keyakinan bahwa orang lain menghargai hasil kerja mereka

    Ketiga. Terhadap sejumlah besar penghargaan yang memperkuat secara positif yang dapat digunakan sehari-hari, bebas dari rencana insentif perusahaan. Daftar tersebut antara lain (Dessler, 2009).

    Penugasan kerja yang menantang
    Kebebasan untuk memiliki kegiatan sendiri
    Kegembiraan menjadi bagian dari pekerjaan
    Lebih banyak pilihan tugas
    Berperan sebagai bos bagi diri sendiri ketika tugas luar
    Berperan dalam presentasi pada manajemen puncak
    Rotasi pekerjaan
    Mendorong pembelajaran dan perbaikan terus-menerus
    Diberi cukup dukungan
    Diijinkan untuk menetapkan tujuan sendiri
    Dihargai
    Mengekpresikan penghargaan di depan orang lain
    Nota ucapan terimakasih
    Penghargaan sebagai karyawan terbaik bulan ini
    Penghargaan khusus secara resmi
    Meja kantor yang lebih besar
    Kantor atau ruangan yang lebih besar

    BalasHapus
  19. 4.Pengawasan melalui laporan lisan
    Hampir mendekati cara pertama, ialah pengawasan melalui orang report. Dengan ini, pengawasan dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta melalui laporan lisan yang diberikan bawahan. Wawancara yang diberikan ditunjukan kepada orang-orang atau segolongan orang yang dapat memberi gambaran dari hal-hal yang diinginkan diketahui terutama tentang hasil yang dicapai bawahan. Dengan cara ini kedua pihak aktif, bawahan memberikan laporan lisan tentang hasil pekerjaanya dan atasan dapat menanyakan lebih lanjut untuk memperoleh fakta-fakta yang diperlakukannya. Pengawasan dengan cara ini dapat mempercepat hubungan pejabat. Karena adanya kontak wawancara antara mereka.
    Pengawasan melalaui laporan tertulis
    Laporan tertulis adalah merupakan suatu pertanggung jawaban kepada atasanya mengenai pekerjaan yang telah dilaksanakannya, sesuai dengan intruksi dan tugas tugas yang diberikan atasan kepadanya. Dengan laporan tertulis yang diberikan oleh bawahan maka atasan dapat menikmati pakah bawahan tersebut melaksnakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya dengan penggunaan hak-hak dan kekuasaan yang didelegasikan kepadanya. Tetapilaporan dapat pula disusun dengan berlebih-lebihan . dengan laporan tertulis pemimpin sulit menentukkan mana yang nayata dan mana yang pendapat. Keuntunganya laporan tertulis dapat diambil manafaatnya bagi banyak pihak yakni oleh pemimpin guna pengawasan dan pihak lain yaitu untuk penyusunan rencana berikutnya
    Pengawasan memelalui laporan kepada hal- hal yang bersifat khusus
    Pengawasan yang berdasarkan kekecualian adalah system pengawasan dimana pengawasan itu ditujukan kepada soal-soal kekecualian. Jadi pengawasan dilakukan bila diterima laporan yang menunjukkan adanya peristiwa yang istimewa.
    Menurut Devung (2008 : 126-127) Metode pengawasan secara garis besar bias dibagi kedlam dua kategori utama,yaitu: metode pengawasan non kuantitatif, masing-masing dengan variasi tekniknya.
    1. Metode pengawasan non kuantitatif
    Metode pengawasan kuantitatif berifat pengawasan umum terhadap kegiatan dan keadaan organisasi dan lebih banyak menyangkut cara kerja dan kegiatan para karyawan. Beberpa teknik yang biasa digunakan menurut Leon C Mengginson cs , adalah
    Observasi (Observation)
    2. Pengawasan berkala (Regular inspection)
    3. Pengawasan sewaktu-waktu (Spot inspection)
    4. Laporan lisan dan tertulis (Oral and written reports)
    Penilaian kegiatan (Performance evaluation)
    6. Diskusi antara manajer dan karyawan (Discussions between the manager and employess)
    Metode pengawasan kuantitatif
    Metode pengawasan kuantitatif bersifat lebih spesifik, dengan menggunakan tinjauan data kaualitatif untuk mengukur dan mengadakan penyesuaian seperlunya atas jumlah yang dihasilkan dan atau yang ditawarkan kepada konsumen. Beberapa teknik yang digunakan. Menurut Leon C. Menggison, cs adalah:
    Pengawasan anggaran (Budgetary control)
    2. Pemeriksaan efektifitas manajemen(Management audits)
    3. Analisis rasio (Ratio analysis)
    4. Analisis break-even (Break even analysis)
    5. Table waktu pelaksanaan kegiatan (Time performance)
    Menurut Imron (2004 : 8- 9) Teknik pemgawasan cenderung menggunakan dua macam teknik yaitu:
    Pengawasan langsung ( direct control)
    Pengawasan tidak langsung (indirect control).
    Pengawasan langsung dilakukan pimpinan organisasi dengan mengadakan pengawasan sendiri terhadap kegiatan yang seadang dijalankan, seperti :
    Direct inspection to field
    On the spot observasion
    On the spot report.

    BalasHapus
  20. 1. Sikap yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk bisa mempengaruhi atau memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakan sesuatu agar tercapainya suatu tujuan yang diharapkan oleh suatu perusahaan, organisasi dan sebagainya. Dengan kata lain kepemimpinan ini juga merupakan suatu kewenangan yang timbul dari jabatan dan dari dalam diri seorang pemimpin itu sendiri sehingga orang lain menganggap dirinya layak menjadi seorang pemimpin.

    2. Saya akan menerapkan 2 gaya kepemimpinanmenurut beberapa teori yang saya ketahui, diantaranya :
    a. Fiedler Contingency model
    Model ini menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif tergantung pada situasi yang dihadapi dan perubahan gaya bukan merupakan suatu hal yang sulit.
    Fiedler memperkenalkan tiga variabel yaitu:
    - Task structure : keadaan tugas yang dihadapi apakah structured task atau unstructured task
    - Leader-member relationship : hubungan antara pimpinan dengan bawahan, apakah kuat (saling percaya, saling menghargai) atau lemah.
    - Position power : ukuran aktual seorang pemimpin, ada beberapa power yaitu:
    -> legitimate power : adanya kekuatan legal pemimpin
    -> reward power : kekuatan yang berasal imbalan yang diberikan pimpinan
    -> coercive power : kekuatan pemimpin dalam memberikan ancaman
    -> expert power : kekuatan yang muncul karena keahlian pemimpinnya
    -> referent power : kekuatan yang muncul karena bawahan menyukai pemimpinnya
    -> information power : pemimpin mempunyai informasi yang lebih dari bawahannya.

    b. Model kepemimpinan situasional 'Life Cycle'
    Harsey & Blanchard mengembangkan model kepemimpinan situasional efektif dengan memadukan tingkat kematangan anak buah dengan pola perilaku yang dimiliki pimpinannya.
    Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:
    - M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan
    - M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa
    - M 3 : bawahan mampu tetapi tidak mempunyai kemauan dan tidak yakin
    - M 4 : bawahan mampu dan memiliki kemauan dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas.

    Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan yaitu:
    - telling, pemimpin memberi instruksi dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kinerja anak buahnya.
    - selling, pemimpin menjelaskan keputusannya dan membuka kesempatan untuk bertanya bila kurang jelas.
    - participating, pemimpin memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide-ide sebagai dasar pengambilan keputusan.
    - delegating, pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan tugas kepada bawahannya.

    3. Ada beberapa hal yang akan saya lakukan, diantaranya :
     Selalu melibatkan mereka dalam suatu pekerjaan yang sifatnya harus dilakukan dalam bentuk suatu tim
     Memberikan reward kepada mereka yang telah berhasil menyelesaikan perjaan dengan baik
     Mengawasi pekerjaan mereka dengan tujuan agar menunjukan kepada mereka bahwa mereka tidak bekerja sendirian
     Menggap mereka bukan hanya sebagai bawahan tetapi juga sebagai seorang teman
     Mendelegasikan beberapoa pekerjaan yang akhirnya akan membuat rasa percaya diri mereka muncul
    4. Pengawasan terhadap bawahan tidaklah harus selalu kita me mandori bawahan kita agar pekerjaan tersebut akan sesuai dengan yang kita harapkan. Karena terkadang bawahan yang kita awasi tersebut malah akan tertekan dan akhirnya malah tidak maksimal pekerjannya. Jadi kita bisa mengawasi mereka dengan cara menanyakan progress sampai mana pekerjaan tersebut telah dikerjakan, apakah ada kendala yang terjadi, jika ada kita sebagai pemimpin harus membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga karyawan kita tadi merasa masih diperhatikan oleh atasannya dan dia juga merasa termotivasi lagi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dengan sebaik – baiknya.

    BalasHapus
  21. jawaban lanjutan no.4

    Pengawasan tidak langsung dilakukan pimpinan secara jarak jauh. Biasanya dilakukan melalui lapor yang disampaikan oleh para bawahan. Laporan dapat berbentuk tertulis, dan dapat pula berbentuk lisan. Kekuatan dari pengawasan tidak langsung adalah waktu pendek, dan tidak perlu terjun langsung ke lapangan. Kelemahannya adalah sering bawahan hanya melaporkan hal-hal yang positif saja. Ada kecenderungan bawahan melaporkan hal-hal yang menyenangkan saja. ,padahal pemimpin harus mengetahui hal yang positif sekaligus hal yang negative agar tidak salah berkesimpulan dan salah mengambil keputusan. Menurut siagian (1997) pengawasan tidak berjalan dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan saja. Karena itu, pengawasan tidak langsung kurang memadai. Sangat bijaksana apabila seorang pimpinan lembaga atau organisasi menggabungkan teknik pengawasan langsung dan tidak langsung dalam melakukan fungsi pengawasan.
    Dalam Siagian (2008 : 259 – 260 ) Untuk mengetahui dengan jelas apakah penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional sesuai dengan rencana atau tidak, dan apakah terjadi deviasi atau tidak, manajemen perlu mengamati jalannya kegiatan operasional tersebut. Berbagai teknik yang dapat digunakan antara lain adalah:
    1. Pengamatan langsung atau observasi oleh manajemen untuk melihat sendiri bagaimana cara para petugas operasional dalam menyelenggarakan dan menyelesaikan tugasnya. Teknik ini dapat berakibat sangat positif dalam implementasi strategi dengan efisien dan efektif. Dikatakan demikian karena dengan pengamatan langsung berbagai manfaat dapat dipetik, seperti perolehan infomasi “on the spot” buksn hanya tentang jalanya pelaksanaan berbagai kegiatan operasional, akan tetapi dengan demikian manajemen dapat segera “meluruskan” tindakan para pelaksana apabila diperlukan dan manajemen langsung dapat memberikan pengarahan tentang tata cara bekerja yang benar. Disamping itu dengan pengamatan langsung, para bawahan akan merasa diperhatikan oleh pemimpinnya sehingga dalam diri bawahan tidak timbul kesan bahwa pimpinan “jauh” dan “tidak terjangkau” oleh para bawahan tersebut. Kelemahan pengguna teknik ini terutama terletak pada kenyataan bahwa waktu manajemen yang sangat berharga itu akan sedikit tersita untuk melakukan kegiatan pengawasan dalam bentuk ini.
    1. Melalui laporan lisan atau tertulis dari pada penyelia yang sehari-hari mengawasi secara langsung kegiatan para bawahannya. Dalam semua organisasi, penyampaian laporan dari seseorang bawahan kepada atasnnya yang merupakan hal yang bukan hanya biasa terjadi akan tetapi merupakan keharusan. Dalam rangka pelaksanaan suatu strategi laporan yang memenuhi berbagai persyarat, seperti: penyampaian secara berkala yang frekuensnya tergantung pada “kebiasaan” yang berlaku pada organisasi, dalam format yang sudah ditentukan, mengandung informasi yang bersifat kritikal yang berarti tidak hanya menyajikan segi-segi positif dari pelaksanaan kegiatan operasional akan tetapi juga situasi negatif yang perlu segara mendapat perhatian manajemen.

    BalasHapus
  22. lanjutan no.4

    1. Melalui penggunaan kuesioner yang respondennya adalah para pelaksann kegiatan opersional. Penggunaan kuesioner sangat bermanfaat apabila maksudnya untuk menggali informasi tentang situasi yang nyata dihadapi dilapangan dari sejumlah besar tenaga pelaksana kegiatan operasional. Kiranya relevan untuk menambahkan bahwa ada kalanya manajemen “segan” menggunakan instrumen ini dalam melakukan pengawasan karena, di samping memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk menyusun berbagai pertanyaan yang dipandang relevan dengan untuk ditanyakan, jug tidak jarang terjadi bahwa jumlah responden yang mengembalikan kuesioner tidak cukup banyak sehingga informasi yang diperoleh pun hanya bersifat parsial yang ada kalanya kurang bermannfaat sebagai dasar untuk menarik kesimpulan tentang apakah strategy implementasikan dengan baik atau tidak.
    1. Wawancara. Apabila diperlukan wawancara dengan para penyelenggara berbagai kegiatan operasional pun dapat dilakukan dalam rangka pengawasan. Telah umum diketahui bahwa terdapat tiga bentuk wawancara, yaitu yang tidak terstruktur, yang terstruktur dan kombinasi keduanya. Jika manajemen akan menggunakan teknik ini sebagai instrument pengawasan dalam rangka implementasi strategi organisasi, manajemen yang bersangkutan harus memutuskan bentuk mana yang digunakan. Bentuk apapun yang digunakan, penting memperhatikan bahwa manaer hendaknya tidak “terjerumus” pada bias-bias tertentu, baik yang sifatnya pribadi, cultural maupun keperilaukuan. Tegasnya dalam wawancaram harus terjamin kebebasan pihak yang diwawancarai untuSk menyampaikan informasi yang menyangkut masalah dan segi – segi negatif penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional tanpa dihantui oleh ketakutan akan menerima ganjaran.
    Teknik mana yang dianggap paling efektif tergantung banyak factor seperti:
    1. Kejelasan rencana
    2. Target dan waktu yang menentukan batas penyelesaian tugas
    3. Dukungan dana
    4. Dukungan sarana dan prasrana kerja
    5. Sifat dan bentuk penyeliaan dari para atasan langsung
    6. Standart mutu hasil pekerjaan
    7. Tingkat toleransi terhadap deviasi yang maih dapat diterima.

    BalasHapus
  23. jawaban terpisah...


    adriansyah
    2010145006

    BalasHapus
  24. jawaban terpisah...


    adriansyah
    2010145006

    BalasHapus
  25. TUGAS TEKNIK SUPERVISI
    ROSA DESIANA
    2010145022

    1. pengertian dari gaya kepemimpnan.
    gaya kepemimpinan adalah suatu teknik yang diambil atau dipilih oleh seorang leader, untuk menjalankan tugasnya dalam mengarahkan dan memberikan pengaruh pada anak buahnya dalam suatu organisasi demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
    Seorang pemimpin me¬¬miliki tanggung ja¬wab berat yang harus diembannya. Jika pe¬mim¬pin tersebut salah menerapkan gaya kepemim¬pinannya, akibatnya bisa fatal. Bisa jadi, ia ma¬lah membuat pro¬¬duktivitas anak buahnya me¬¬nurun. Pemimpin yang mampu me¬mimpin dengan baik dan ber¬tanggung jawab pasti akan di¬hormati rekan dan anak buahnya. Ia tidak hanya mampu be¬kerja dengan baik, tapi juga menjadikannya sebagai atasan yang lekat dengan citra yang baik, mudah diingat rekan dan anak buahnya. Karena itulah, sebuah gaya kepemimpinan yang tepat sangat perlu dimiliki seorang atasan.
    Untuk menjadi pemimpn yang baik , seorang pemimpin harus :

    Pertama, Berani dan penuh percaya diri. Agar seorang atas¬an memiliki cahaya yang terang, ia harus memiliki keberanian untuk melakukan sebuah tan¬ta¬ngan be¬sar. Saat akan me¬ngambil se¬buah tantangan, pe¬mimpin harus berani mengambil risiko dan harus terus berjalan, tidak peduli yang dika¬takan orang lain. Di sini, karakter yang kuat sangat diperlukan seorang pemimpin. Ia harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa apa yang akan di¬lakukannya ialah sesuatu yang benar dan akan mendatangkan sebuah keuntungan bagi peru¬sahaan.

    Kedua, Mempertajam kekuatan. Seorang ahli di bidang Emo¬tional Intelligence, Daniel Gole¬man, melakukan penelitian terhadap gaya kepemimpinan di 500 perusahaan dan menemu¬kan beberapa tipe kepe¬mim¬pi¬nan yang menonjol, mi¬salnya me¬lihat jauh ke depan (visiona¬ry), demo¬kratis, dan se¬nang me¬latih.

    Ketiga, Padukan beberapa gaya kepemimpinan. Untuk bisa memadukan beberapa gaya ke-pemimpinan dengan tepat, iden¬tifikasi wilayah dan karya¬wan yang ada di bawah atasan, ke-mudian carilah gaya kepe¬mim¬pinan yang tepat untuk dipadu¬kan dengan gaya kepe¬mimpinan yang menjadi ciri khasnya. Se¬telah itu, lihat hasilnya dan laku¬kan evaluasi jika hasilnya belum maksimal.

    BalasHapus
  26. Keempat, Menciptakan tu¬juan. Untuk menjadi seorang pe¬mimpin yang baik, seseorang harus bisa mengomunikasikan tujuan, visi, dan misi yang ingin dicapai timnya. Dengan mengomunikasikan, ini akan membuat bawahan merasa terpacu untuk mencapai target, dan atasan sang pemimpin juga bisa melihat bah¬wa pemimpin ini bisa membim¬bing anak buahnya. Untuk bisa menemukan tujuan dan visi yang tepat, pelajarilah semua hal yang terjadi di luar perusahaan. Sete¬lah itu, tentukan tujuan, bangun kerja sama tim, dan gerakkan mereka semua untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Kelima, Pemberi semangat. Pemimpin yang terbaik adalah ma¬nusia karena manusia bisa memberikan semangat dan mam¬pu memotivasi karyawannya. Pemimpin haruslah bisa me-nempatkan dirinya sebagai seorang motivator saat kar¬ya¬wannya menemui halangan. Se¬orang pemimpin harus bisa melihat potensi setiap karya¬wannya hingga tiap karyawan bisa memberikan yang terbaik ba¬gi perusahaan. Karena itulah, seorang pemimpin yang baik se¬harusnya selalu bertanya ke¬pada dirinya sendiri, “apa yang bisa saya berikan kepada tim saya hari ini?”

    Keenam, Menjadi diri sendiri. Tak ada yang lebih baik selain menjadi diri sendiri. Karena itulah, jadilah pemimpin yang se¬suai dengan kepribadian Anda, jangan berusaha untuk menjadi orang lain yang bukan diri Anda.

    Gaya kepemimpinan dalam garis besar adalah sebagai berikut :
    Pertama, Otoriter (Autho¬ri¬tarian Leadership), seperti yang kita ketahui bahwa kekuasaan oto¬riter gaya kepemimpinan ber¬¬¬dasarkan pada kekuasaan yang mutlak dan penuh. De¬ngan kata lain, seorang pemim¬pin yang dalam kepemimpinan ini disebut juga sebagai diktator, bertindak mengarahkan pikiran, perasaan dan prilaku orang lain kepada suatu tujuan yang telah ditetapkannya. Arti¬nya segala ketentuan dan kepu¬tu¬san berada di tangan si pe¬mimpin.

    Kedua, Demokratis (Demo¬cra¬tic Leadership), gaya kepe¬mimpinan demokratis merupa¬kan gaya atau cara memimpin yang demokratis, dan bukan ka¬rena dipilihnya seorang pe¬mimpin secara demokratis. Ga¬ya yang demokratis seperti ini misalnya saja pemimpin memberi¬kan kebebasan dan keleluasaan kepada para bawahan untuk me¬ngemukakan pendapatnya, saran dan kritikannya dan selalu ber-pegang pada nilai-nilai demo¬krasi pada umumnya.

    BalasHapus
  27. Ketiga, Pemimpinan Bebas (Laisez Faire Leadership), dalam kepemimpinan jenis ini, sang pe¬mimpin biasanya menunjuk¬kan suatu gaya dan prilaku yang pasif dan juga seringkali meng¬hindari dirinya dari tanggung jawab. Dalam prakteknya, Si pe¬mimpin hanya menye¬rahkan dan menyediakan ins¬trumen dan sumber-sumber yang diperlukan oleh anak buah¬nya untuk melaksanakan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan pimpinan. Pimpinan yang me¬miliki gaya ini memang berada di antara anak buahnya, akan tetapi ia tidak memberikan mo¬tivasi, pengarahan dan petunjuk, dan segala pekerjaan diserahkan kepada anak buahnya. Itulah ke¬tiga bentuk gaya ke¬pemimpinan.
    Hasl riset di uneverstas Lowa, disebutkan bahwa gaya kepemmpinan terbagi jadi 3, yaitu :

    ==> gaya demokrats : gaya yang menggambarkan seorang pemimpn yang senang dan sering melibatkan anak buahnya dalam pengambilan keputusan, suka mendelegaskan wewenangnya, mendorong partisipasi dalam memmutuskan metode dan sasaran kerja, serta menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk melatih karyawan.

    ==> gaya otokratis : gaya yang menggambarkan seorang pemimpin dalam mendiktekan metode kerja , memustkan pengambilan keputusan dan membatasi partisipasi .

    ==> gaya lassei-faire : gaya kepemimpinan yang menggambarkan kebebasan pada kelompok untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan.

    Universtas Ohio state mengatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat dilihat dalam dua garis besar,
    yaitu :
     Gaya pertimbangan : pemimpin yang selalu menmpertimbangkan ide dan perasaan pengikutnya.
     Mengadakan struktur : gaya pemimpin yang selalu menyusun kerja dan hubungan kerja untuk memenuhi tujuan pekerjaan

    BalasHapus
  28. Universtas Michgan menyatakan :
    Ada 2 gaya kepemimpinan, yaitu :
    Berorientasi karyawan dan berorientasi produk.
    Orientasi karyawan : pemimpin lebih menekankan hubungan antar pribadi dn memperhatikan kebutuhan karyawan.
    Orientasi produksi : pemimpin yang menekankan aspek teknis atau tugas dari pekerjaan.

    2. Kalau anda jadi seorang pemimpin gaya kemimpinan apa yang anda gunakan ?
    Jika saya menjadi seorang pemimpin, saya ingin menjadi pemimpin yang bijaksana. Cara yang saya gunakan yaitu menggunakan gaya kepemimpinan yang telah saya pelajari dan mengaplikasikannya pada saat saya dilapangan dengan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
    Persentasi gaya pemimpin terbesar yang saya gunakan adalah demokratis, gaya ini baik digunakan dalam peningkatan kinerja karyawan, dan juga baik dalam pembentukan regenerasi pemimpin dengan cara pendelegasian yang dilakukan, tingkat kepuasan karyawan pun lebih tnggi jika kita menggunakan gaya kepemimpinan ini, dibandingkan menggunakan gaya yang lainnya.

    Sedangkan gaya otoriter akan saya gunakan ketika kondisi memaksa saya menjadi seorang pemimpin yang tegas, serta mengambil keputusan yang memberi pengaruh besar pada posisi saya atau perusahan.

    3. cara memotivasi karyawan
    Bila tujuannya telah diketahui, para pemimpin dapat :
    memberikan kepada pekerja keterangan yang mereka perlukan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang baik. Ini termasuk tujuan secara keseluruhan dan misi bisnis, pekerja yang perlu dikerjakan oleh Departemen khusus, dan aktivitas kerja tertentu yang mengharuskan berkonsentrasi pada pekerjaan tersebut
    memberikan kesempatan umpan balik secara teratur. Seperti Ken Blanchard penulis buku “Manajer Satu Menit”, menekankan, “Pengaruh umpan balik adalah sarapan pagi para juara”.Mengingat karyawan adalah para ahli pada pekerjaannya, para manajer harus (3) meminta masukan dari karyawan dan melibatkan mereka di dalam keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka. Suasana komunikasi terbuka dan berbagi komunikasi dua arah lebih memotivasi, jika hal itu menjadi suatu bagian pelengkap dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu perusahaan harus (4) membuat saluran komunikasi yang mudah dipergunakan, sehingga karyawan dapat menggunakannya untuk mengutarakan

    BalasHapus
  29. pertanyaan/kehawatiran mereka dan memperoleh jawaban. Sambungan telepon langsung, kotak saran, forum-forum kelompok kecil, tanya jawab dengan pimpinan dan “politik pintu terbuka” adalah beberapa cara yang dapat mendorong dan membesarkan hati karyawan untuk berbicara terus terang.
    Salah satu tujuan terpenting komunikasi terbuka bagi para pimpinan adalah untuk (5) belajar dari para karyawan itu sendiri apa yang memotivasi mereka. Motivator dari dalam diri setiap orang berbeda, serta imbalan atas suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan baik harus dibakukan.
    Saul Gellerman penulis “Motivating Superior Performance” menambahkan, “Tunjukkan rasa hormatmu terhadap individu dengan menanggapi tanda yang mereka tunjukkan tentang bagaimana mereka ingin diperlakukan dan jenis pekerjaan yang ingin mereka kerjakan.” Para manajer harus (6) mempelajari apa saja kegiatan-kegiatan lain yang pekerja lakukan bila mereka mempunyai waktu luang, dan kemudian menciptakan kesempatan bagi mereka untuk melakukan kegiatan itu secara lebih teratur.
    Motivator terbaik adalah bila para manajer (7) memberi selamat secara pribadi kepada karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik. Pemberian selamat ini harus dilakukan khusus dan tepat waktu.. Suatu cara untuk memastikan penghargaan adalah agar para manajer (8) terus menerus memelihara hubungan dengan orang yang mereka bawahi. Bila penghargaan pada karywa tidak dapat dijalankan, para manajer harus (9) menulis Memo secara pribadi kepada mereka tentang hasil kinerja mereka. Karena tulisan tersebut merupakan penghargaan yang nyata, serta dampak atas “perasaan aman” itu berlangsung lama.
    Bila manajer (10) menghargai karyawan karena pekerjaan mereka yang baik secara umum. Mereka akan menyatakan bahwa karyawa yang berprestasi mengagumkan telah mendapat perhatian positif dari semua orang. Mengingat kelompok adalah suatu kenyataan yang ada di dalam perusahaan, maka upaya-upaya penghargaan juga harus termasuk di dalamnya dan harus (11) meliputi pertemuan-pertemuan pembentukan moril seperti “merayakan kesuksesan yang dicapai kelompok” dan tidak perlu dibesaar-besarkan cukup dengan memberitahukan kelompok pada waktu yang tepat bahwa mereka telah mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik.
    Tidak ada yang melemahkan motivasi karyawan lebih cepat selain pekerjaan rutin dan pekerjaan yang tidak menantang. Bila perusahaan ingin agar karyawan melakukan pekerjaan yang baik, maka harus (12) memberi karyawan satu pekerjaan yang baik untuk dikerjakan dan para manajer harus

    BalasHapus
  30. memperlihatkan kepada karyawan bagaimana mereka dapat berkembang dan memberi kesempatan untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru.
    Langkah selanjutnya (13) memastikan apakah karyawan mempunyai sarana kerja yang terbaik. Sebagai contoh perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi kesenian cenderung menjadi tempat yang menyenangkan. Mempunyai perlatan canggih membuat karyawan bangga. Kebijakan perusahaan dan praktek manajemen mempunyai suatu kemampuan yang luar biasa untuk mendorong stau merusak motivasi seseorang.
    Perusahaan yang kurang memiliki keinginan inspiratif dapat memperbaikinya dengan menggunakan kombinasi yang mana saja dari ke-7 cara berikut:
    (14) Kenalilah kebutuhan-kebutuhan pribadi karyawan karena karyawan akan lebih terdorong untuk bekerja bagi perusahaan yang memperhatikan keperluan pribadinya. (15) Gagasan menggunakan kinerja sebagai sadar untuk promosi masih dianggap revolusioner. Membahas tentang kinerja, suatu perusahaan harus (16) menetapkan suatu kebijakan promosi dari dalam secara komprehensif. Kebijakan-kebijakan tersebut harus mencakup keamanan pekerjaan dengan (17) menegaskan komitmen perusahaan terhadap perkaryaan jangka panjang. Beberapa pernyataan menunjukkan bahwa karyawan menuntut komitmen perusahaan yang tinggi atas keamanan kerja, namun perusahaan akan melakukan hal tertentu yang memperlancar pengkaryaan jangka panjang.
    Perusahaan yang (18) membantu berkembangnya rasa “bermasyarakat” sehingga karyawan akan merasa betah di dalamnya, telah hilang. Politik kerja dan semangat juang yang menurun akan merampas motivasi bahkan dari orang yang berorientasi pada prestasi sekalipun.
    (19) Gajilah karyawan secara bersaing berdasarkan apa yang mereka kerjakan. Jika karyawan merasa diberi kompensasi (gaji) yang tepat, mereka tidak akan akan begitu tertuju pada lembarslip gaji mereka dan perusahaan dapat memperoleh prestasi karyawan lebih baik lagi dari imbalan yang tidak berhubungan dengan keuangan (nonfiancial).
    Dengan struktur gaji yang kompetitif, sebuah perusahaan dapat memotivasi orang untuk perolehan yang lebih besar dengan (20) menawarkan “pembagian keuntungan” (profit sharing) kepada karyawan.
    Kegiatan yang berdampak kuat pada jajaran karyawan paling bawah harus benar-benardikenali, karena karyawan harus mengtahui apa tujuan dari pekerjaannya. Selanjutkan agar uang mampu memotivasi karyawan, jumlahnya harus berarti bagi mereka.
    Motivasi adalah bagaimana menghargai orang dengan martabatnya – sesuatu yang akhir-akhir ini sama sekali tidak ada lagi, dan sangat dibutuhkan bagi karywan yang mengalami stres berat atau terganggu syarafnya karena kecelakaan kerja.

    BalasHapus
  31. 4.cara mengawasi bawahan.
    Cara yang akan saya gunakan adalah melakukan pendekatan kepada indvdu staff saya secara pribadi, sehingga saya dapat mengenali karyawan saya satu persatu. Dan pada situasi tertentu saya dapat meminta salah satu anak buah saya yang saya percaya untuk melakukan pengawasan secara terselebung serta melaporkannya pada saya. Sehingga saya dapat mengetahui karakteristik masing-masing staff saya.
    Ketika saya dinas ke luar kota, atau pada saat saya tidak dapat mengawas operasional bawahan saya, saya akan bekerja sama dengan wakil saya untuk melakukan pengawasan saat itu.

    Saya tidak mau menjadi pemimpin yang selalu mengawasi anak buah say secara ketat, Karena saya yakni hal tersebut membuat kinerja kerja staff saya menjadi rendah dan tidak optmal.
    Saya akan membiarkan anak buah saya melakkukan kreasinya dan juga inovas dalam pekerjaannya selama hal tersebut tidak melewati atau melalnggar batas SOP.

    BalasHapus
  32. mohon maaf sebelumnya pak, karena jawaban terpisah-pisah.
    terima kasih..

    BalasHapus
  33. Pengertian gaya kepemimpinan
    Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.

    Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini.

    1. Teori Genetis (Keturunan).
    Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin.

    2. Teori Sosial.
    Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.




    3. Teori Ekologis.
    Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan..

    BalasHapus
  34. Jika saya menjadi pemimpin. Gaya kepemimpinan yang saya akan pakai adalah Orientasi Tugas ( Task Oriented). Yaitu memberikan pengarahan dan pengawasan bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkan.
    Kenapa saya menggunakan metode tesebut?karena apa yang saya rencanakan untuk kedepan, dapat berjalan sesuai rencana dan meminimalisir kegagalan. Tetapi disini saya memberikan kebebasan kepada bawahan dalam hal melaksanakan tugas tersebut.
    Sebagai contoh : Saya memberikan tugas kepada si A dan B, dan dikumpulkan 2 minggu kemudian. Setelah saya memberikan job desk dan penjelasan. Saya hanya memberi pengawasan saja dan mengingatkan sudah sejauh mana tugas tersebut dilaksanakan serta memberikan solusi ketika terdapat hambatan dalam pelaksanaan tugas. Si A setiap harinya menjalankan tugas yang saya berikan. Tetapi si B tidak setiap hari menjalankan tugas tersebut. Tetapi pada akhirnya mereka mengumpulkan tugas seperti yang telah di janjikan dan pada saat saya koreksi tidak ada kesalahan. Inilah yang saya maksud memberikan kebebasan dalam melaksanakan tugas. Yang terpenting adalah TANGGUNG JAWAB bawahan terhadap tugas yang diberikan serta KEPERCAYAAN pemimpin terhadap bawahan.

    BalasHapus
  35. Cara memotivasi karyawan agar selalu mempunyai prestasi yang tinggi yaitu :
    1. Selalu member appreciate ketika tugas yang diberikan selesai dengan baik walaupun hanya dengan ucapan terima kasih dan senyuman.
    2. Tidak menutup diri ketika bawahan membutuhkan kita
    3. Selalu memberikan contoh yang baik terhadap bawahan.
    4. Menciptakan suasana yang akrab terhadap bawahan baik di dalam maupun diluar kerjaan.
    5. Memberikan hak yang sudah semestinya di dapat. Dan memberikan bonus yang merata kepada bawahan apabila ada bonus.
    Bagaimana melakukan pengawasan terhadap bawahan?
    Melakukan pengawasan terhadap bawahan dengan cara :

    • Pengawasan secara Preventif = sebelum kegiatan dilaksanakan
    • Pengawasan secara Represif = setelah kegiatan dilaksanakan
    • Pengawasan secara langsung
    • Pengawasan secara tidak langsung

    Semuanya itu merupakan metode atau cara pengawasan. Dan saya melakukannya dengan berdasarkan kekeluargaan. Jadi tidak bersifat otoriter atau monoton.

    BalasHapus
  36. 1. Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan ?
    Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating).
    Pada gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.
    Gaya kepemimpinan pembinaan mirip dengan otokrasi. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
    2. Kalau anda jadi seorang pemimpin gaya kemimpinan apa yang anda gunakan ?
    Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior).
    Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu
    • otokrasi (directing)
    • pembinaan (coaching)
    • demokrasi (supporting)
    • kendali bebas (delegating).
    1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
    Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
    2.Gaya kepemimpinan pembinaan /coaching kepemimpinan ini mirip dengan otokrasi. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
    3. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
    Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
    3. Bagaimana cara memotivasi karyawan agar karyawan tsb selalu mempunyai prestasi yang tinggi ?
    Jika kalau saya menjadi supervisor saya akan memberikan motivasi dan arahan yang baik untuk bawahan saya dengan cara meningkatkan semangat kerja,ketekunan bekerja,Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode-metode serta prosedur-prsedur yang tepat dan Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
    Kalau saya sepakat bahwa fungsi ideal dari pelaksanaan tugas karyawan dalam unit kerja adalah fungsi pelayanan, maka orientasi manajemen harus berfokus pada pelanggan. Maka konteks seharusnya adalah bahwa arah pelaksanaan tugas karyawan adalah memberikan pelayanan pada pelanggan, baik internal maupun exsternal.
    4.Bagaimana melakukan pengawasan kepada bawahan ?
    !. saya akan melihat bawahan saya pada saat dia bekerja apakah dia mengetahui yang akan dia lakukan dalam pekerjaannya.
    2. Apabila bawahan saya mampu mengerjakan tugasnya saya akan percaya kepada bawahan sata untuk melakukan tugas tersebut.
    3. Jika bawahan saya belum bisa mengerjakan tugasnya dengan sebaik mungkin, saya akan memberikan arahan untuk menyelesaikan tugasnya.
    4. saya tidak akan berdiam diri selagi karyawan saya mengerjakan tugas dan saya harus memberikan motivasi kepada bawahan saya agar dapat melakukan tugasnya dengan baik dan selesai dengan sempurna.

    BalasHapus
  37. Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan ? 2. Kalau anda jadi seorang pemimpin gaya kemimpinan apa yang anda gunakan ? 3. Bagaimana cara memotivasi karyawan agar karyawan tsb selalu mempunyai prestasi yang tinggi ? 4. Bagaimana melakukan pengawasan kepada bawahan ?
    1. Gaya Kepemimpinan adalah Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.


    3 ALIRAN TEORI GAYA KEPEMIMPINAN SEORANG PEMIMPIN
    1. Teori Genetis (Keturunan). Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin.
    2. Teori Sosial. Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.
    3. Teori Ekologis. Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan..

    BalasHapus
  38. Tipologi Kepemimpinan
    Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).
    1. Tipe Otokratis. Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi; Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi,Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat,Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya; Dalam tindakan pengge-rakkannya sering memperguna-kan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
    2. Tipe Militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya,Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan.
    3. Tipe Paternalistis. Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective),jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.
    4. Tipe Karismatik. Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.
    5. Tipe Demokratis. Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.

    BalasHapus
  39. Model Kepemimpinan.
    Model kepemimpinan didasarkan pada pendekatan yang mengacu kepada hakikat kepemimpinan yang berlandaskan pada perilaku dan keterampilan seseorang yang berbaur kemudian membentuk gaya kepemimpinan yang berbeda. Beberapa model yang menganut pendekatan ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
    1. Model Kepemimpinan Kontinum (Otokratis-Demokratis). Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis. Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan. Jadi otoritas berada di tangan pemimpin, karena pemusatan kekuatan dan pengambilan keputusan ada pada dirinya serta memegang tanggung jawab penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman dan hukuman. Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat antara lain, pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan serta memberikan rasa aman dan keteraturan bagi bawahan.
    2. Model Kepemimpinan Ohio. Dalam penelitiannya, Universitas Ohio melahirkan teori dua faktor tentang gaya kepemimpinan yaitu struktur inisiasi dan konsiderasi (Hersey dan Blanchard, 1992). Struktur inisiasi mengacu kepada perilaku pemimpin dalam menggambarkan hubungan antara dirinya dengan anggota kelompok kerja dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau prosedur yang ditetapkan dengan baik. Adapun konsiderasi mengacu kepada perilaku yang menunjukkan persahabatan, kepercayaan timbal-balik, rasa hormat dan kehangatan dalam hubungan antara pemimpin dengan anggota stafnya.
    3. Model Kepemimpinan Likert (Likert’s Management System). Likert dalam Stoner (1978) menyatakan bahwa dalam model kepemimpinan dapat dikelompokkan dalam empat sistem, yaitu sistem otoriter, otoriter yang bijaksana, konsultatif, dan partisipatif. Penjelasan dari keempat sistem tersebut adalah seperti yang disajikan pada bagian berikut ini.Sistem Otoriter (Sangat Otokratis). Dalam sistem ini, pimpinan menentukan semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan, dan memerintahkan semua bawahan untuk menjalankannya. Sistem Otoriter Bijak (Otokratis Paternalistik). Perbedaan dengan sistem sebelumnya adalah terletak kepada adanya fleksibilitas pimpinan dalam menetapkan standar yang ditandai dengan meminta pendapat kepada bawahan.Sistem Konsultatif. Kondisi lingkungan kerja pada sistem ini dicirikan adanya pola komunikasi dua arah antara pemimpin dan bawahan. Pemimpin dalam menerapkan kepemimpinannya cenderung lebih bersifat menudukung..Sistem Partisipatif. Pada sistem ini, pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang lebih menekankan pada kerja kelompok sampai di tingkat bawah. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemimpin biasanya menunjukkan keterbukaan dan memberikan kepercayaan yang tinggi pada bawahan. Dengan demikian, model kepemimpinan yang disampaikan oleh Likert ini pada dasarnya merupakan pengembangan dari model-model yang dikembangkan oleh Universitasi Ohio, yaitu dari sudut pandang struktur inisasi dan konsiderasi.

    BalasHapus
  40. 4. Model Kepemimpinan Managerial Grid. Jika dalam model Ohio, kepemimpinan ditinjau dari sisi struktur inisiasi dan konsideransinya, maka dalam model manajerial grid yang disampaikan oleh Blake dan Mouton dalam Robbins (1996) memperkenalkan model kepemimpinan yang ditinjau dari perhatiannya terhadap tugas dan perhatian pada orang. Kedua sisi tinjauan model kepemimpinan ini kemudian diformulasikan dalam tingkatan-tingkatan, yaitu antara 0 sampai dengan 9. Dalam pemikiran model managerial grid adalah seorang pemimpin selain harus lebih memikirkan mengenai tugas-tugas yang akan dicapainya juga dituntut untuk memiliki orientasi yang baik terhadap hubungan kerja dengan manusia sebagai bawahannya. Artinya bahwa seorang pemimpin tidak dapat hanya memikirkan pencapaian tugas saja tanpa memperhitungkan faktor hubungan dengan bawahannya, sehingga seorang pemimpin dalam mengambil suatu sikap terhadap tugas, kebijakan-kebijakan yang harus diambil, proses dan prosedur penyelesaian tugas, maka saat itu juga pemimpin harus memperhatikan pola hubungan dengan staf atau bawahannya secara baik. Menurut Blake dan Mouton ini, kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi empat kecenderungan yang ekstrim dan satu kecenderungan yang terletak di tengah-tengah keempat gaya ekstrim tersebut.


    2. Jika saya seorang pemimpin, Gaya kepemimpinan yang akan saya gunakan untuk memimpin bawahan dalam menjalankan sebuah perusahaan adalah penggabungan dari semua gaya kepemimpinan yang telah ada, karena menurut saya gaya kepemimpinan hanya cocok dalam situasi dan kondisi tertentu saja.
    Contohnya :
    o Kepemimpinan otokrasi, cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.
    o Kepemimpinan pembinaan, cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi sedang dan komitmen rendah.
    o Kepemimpinan demokrasi, cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.
    o Kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.
    3. Cara memotivasi karyawan agar karyawan dapat selalu mempunyai prestasi yang tinggi ?
    Pemberian achievement kepadakaryawan yang berprestasi, karena menurut saya, “jika ingin mempunyai karyawan yang benar-benar maksimal dalam bekerja dan berprestasi dibidangnya tersebut dibutuhkan faktor pendorong dan pembangkit itu semua untuk karyawan tersebut, yaitu dapat berupa penghargaan ataupun penaikkan jabatan.
    4. Cara melakukan pengawasan
    Cara pengawasan yang akan saya terapkan ialah langsung terjun ke tempat kerja, karena dalam pemberian perintah dan pemantauan kinerja bawahan lebih real langsung, sehingga jika terdapat kesalahan dan ketidak jelasan dalam melaksanakan pekerjaan dapat diantisipasi dan di selesaikan dengan cepat.

    Nama : Joko Prianto
    NIM : 2010145003

    BalasHapus
  41. 1. Gaya kepemimpinanan adalah leadership style, maksudnya adalah pola-pola perilaku pimpinan terhadap pengikutnya atau cara yang diambil seseorang dalam rangka mempraktekan kepemimpinannya bagaimana bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Gaya kepemimpinan bukan bakat, oleh karena itu gaya kepemimpinan dapat dipelajari dan dipraktekan, dan dalam penerapannya harus disesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Gaya kepemimpinan yang terdapat dalam setiap organisasi dipandang sebagai suatu proses kunci bagi keberhasilan organisasi yang bersangkutan.

    2. Gaya kepemimpinan seseorang ditentukan oleh tingkat kedewasaan atau kematangan para anggota/bawahannya. Apabila saya menjadi seorang pemipin saya akan memimpin dengan gaya kepemimpinan yang situasional, artinya gaya kepemimpinan yang saya pilih akan menyesuaikan kondisi yang terjadi pada saat itu. Seperti :
    1. Gaya kepemimpinan Direktif/tegas, saya akan menjadi seperti itu apabila anggota saya “sering melanggar kedisiplinan” yang telah disepakati bersama, maka saya harus menindak tegas agar hal itu tidak terjadi lagi di kemudian hari.
    2. Gaya kepemimpinan Konsultatif adalah saya akan berbagi kegitan pekerjaan dengan anggota saya dan saya akan megerjakan pekerjaan tersebut setelah saya mendengarkan masukan/saran dari anggota saya, artinya saya berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota saya karena no person is perfect.
    3. Gaya kepemimpinan Partisipatif adalah saya akan mempengaruhi anggota saya agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah kami tetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan kami lakukan ditentukan bersama antara saya dan anggota saya.
    4. Gaya kepemimpinan Delegatif artinya saya bisa saja pada saat-saat tertentu akan lebih banyak berbagi tugas/kegitan ke anggota saya atau mendelegasikan tugas hal ini apabila saya sedang banyak kegiatan atau sebagai salah satu teknik/cara saya bagaimana menilai kwalitas pekerjaan anggota saya.

    BalasHapus
  42. 3. Produktivitas pegawai yang baik merupakan prestasi yang tinggi dan menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan kinerja yang mempengaruhi efesiensi dan efektivitas organisasi, maka dari itu perlu adanya motivasi akan hal tersebut. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
    1. Para karyawan perlu diberikan insentif/bonus/penghargaan untuk memotivasinya karena karyawan akan termotivasi apabila dia mendapatkan gaji atau upah yang layak, kepuasan pribadi dari apa yang dikerjakannya, promosi atau kenaikan jabatan dan lain sebagainya.
    2. Karyawan sebagai makhluk sosial dalam bekerja tidak hanya mengejar penghasilan saja tetapi juga mengharapkan dia dapat diterima dan dihargai sesama karyawan dan diapun akan merasa bahagia apabila dapat membantu karyawan lain.
    3. Karyawan akan sangat bangga apabila meraka merasa sangat berguna dan penting di organisasi/perusahaan dimana mereka bernaung, jadi kita sebagai seorang pemimpin salah satu cara untuk memotivasi mereka ialah dengan memberikan tanggug jawab yang lebih besar kepada mereka dalam hal pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas.
    4. Menciptakan situasi dan kondisi pekerjaan yang aman dan nyaman, karena apabila karyawan tersebut merasa aman dan nyaman maka secara otomatis tingkat kwalitas pekerjaan mereka akan meningkat dengan baik.
    5. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan mereka sesuai kebutuhan masing-masing.

    BalasHapus
  43. 4. Pengawassan merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi/perusahaan. Ada beberapa pengawasan yang bisa kita teladani :
    1. Pengawasan Intern dan Ekstern
    Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri. Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas pemerintah.

    2. Pengawasan Preventif dan Represif
    Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal. Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.

    3. Pengawasan Aktif dan Pasif
    Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”

    4. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
    Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana direncanakan.

    BalasHapus
  44. 1. Menurut saya Gaya Kepemimpinan adalah suatu Cara yang digunakan oleh seorang pemimipin Perusahaan,Seksi ataupun Organisasi yang bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada di dalamnya.Sumber daya manusia dalam sebuah organisasi menjadi pusat dari aplikasi sebuah gaya kempemimipinan oleh seorang pemimpin,ada dua jenis gaya kepemimpinan yang terdapat di dalam teori yaitu Task oriented dan Employee oriented.

    Task oriented Menurut pengembangan saya adalah cara yang dilakukan seorang pemimpin dalam menggunakan potensi bawahan nya guna menjaga kelangsungan dari organisasinya,Karena dengan ini pula seorang pemimpin melihat dan mengawasi bawahan secara tertutup dengan hanya menilai kemampuan bawahan dari tugas yang dia berikan.Mampu atau tidaknya seorang bawahan melaksanakan tugas tersebut akan menjadi penilaian tersendiri bagi seorang pemimpin Dan bagi seorang pemimpin juga harus memberikan tugas tersebut berdasarkan kapabilitas dan kapasitas bawahan,namun tidak mustahil pemimpin memberikan tugas tersebut dikarnakan alasan tertentu ke pada bawahan. Pemimipin melakukan pengawasan secara tertutup untuk menjamin pekerjaan dilakukan dengan baik dan lebih menilai bawahan dari pekerjaan yang telah diberikan.Namun kelemahan dari pemimpin yang menggunakan gaya ini adalah sedikit mengenyampingkan pengembangan dan pertumbuhan bawahan karena hanya memusatkan pada tugas yang di laksanakan dengan baik,juga menghambat kreatifitas dari bawahan untuk membuat sesuatu yang baru karena mereka pasti akan berfokus unutuk bagaimana caranya mengerjakan tugas sebaik-baiknya agar dilihat baik oleh atasan.Dan di sisi lain dan tanpa di sadari karyawan yang di pimpinnya mempunyai kemampuan yang baik dalam pekerjaan yang di berikan atasan .

    Employee oriented Menurut pengembangan saya adalah cara yang dilakukan seorang pimipinan dalam membantu mengembangkan serta memotivasi bawahandan juga upaya pimpinan dalam menyadarkan bawahan akan potensi yang dimiliki.Gaya kepemimipinan ini dilaksanakan dengan sedikit saja pengawasan oleh pemimpin,Hal ini terjadi karena pemimipin lebih berfokus pada komunikasi berupa pemberian motivasi kepada bawahan agar melakukan pekerjaan sebaik-baiknya.Selain itu alasan dari kurang nya pengawasan di sebabkan karena pemimpin lebih membuka kesempatan bagi bawahan untuk berpartisipasi untuk membuat keputusan sehingga akan tumbuh rasa tanggung jawab di setiap bawahan dalam pelaksanaan tugas,Mereka merasa harus melaksanakan tugas dengan baik karena tanggung jawabnya.Gaya ini juga lebih mendorong suasan saling mempercayai antar bawahan juga atasan dikarenakan mereka saling memberikan kontribusi untuk kemajuan organisasi.Kelebiahan dari gaya kepemimpinan ini adalah lebih memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan,menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi bawahan dan memacu karyawan untuk berfikir kreatif.


    2. Gaya kepemimpinan yang akan saya gunakan adalah kedua cara tersebut,kedua cara tersebut yang mempunyai keunggulannya masing-masing,namun tetap mempertimbangkan dari pribadi saya sendiri.Memakai gaya employee oriented yang paling saya utamakan karena saya lebih suka untuk memotivasi bawahan saya untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.Dan juga membuat bawahan saya menjadi karyawan yang kreatif dengan tidak hanya terpaku pada tugas yang di berikan melainkan berkembang menemukan sesuatu yang baru dan mempunyai tingkat inisiatif yang tinggi,juga memberikan kepercayaan sehingga pengawasan tidak perlu terlalu aktif namun bawahan mempunyai tanggung jawab pada dirinya masing-masing karena saya telah memberinya kewenangan untuk mengambil keputusan.Namun sesekali menggunakan gaya task oriented juga di perlukan agar ketegasan saya tidak hilang karena suasana employee oriented tersebut,dengan berpatokan pada hasil dan pencapaian bawahan karena hasil adalah yang terpenting,dengan catatan proses pencapaian tersebut harus baik .

    BalasHapus
  45. 3. Motivasi sangat Penting bagi seorang manager untuk di mengerti namun menurut saya motivasi bukan sekedar teknik namun bagaimana cara seorang manager dapat menciptakan karyawan yang mempunyai antusisme dan inisitif yang tinggi.Itu akan muncul dengan sendiri nya dari pribadi seorang manager itu sendiri.Namun secara sederhana agar memacu bawahan untuk berprestasi tinggi dengan cara :
    • Insentif,hal ini berjalan bisa cukup efektif karena jiak bawahan bekerja dengan baik akan mendapatkan insentif atau tambahan gaji,oleh karean itu bawahan akan terpacu untuk berprestasi.
    • Memberika motivasi dan perhatian lebih kepada bawahan memberi kepercayaan untuk mengambil keputusan dan membuat nya merasa berguna dan penting.
    • Memberikan tanggung jawab yang lebih besar dan bawahan akan merasa bahwa dirinya di percaya oleh atasan dan akan termotivasi berbuat lebih.





    4.Pada dasarnya pengawasan adalah proses agar tujuan-tujuan di organisasi dan manajemen tercapai.Pengawasan yang di lakukan sebaik nya menggunakan dua cara,yaitu secara tertutup dan terbuka namun kedua nya tetap mempertimbangkan hasil kinerja bawahan kita lalu mengevaluasi nya.Seoranag manager harus mengerti karakter bawahannya,mana yang mau dirinya di awasi,mana yang tidak mau terlalu di awasi. Cara pengawasannya di mulai saat bawahan membuat rencana jadi :
    • Mengawasi perencanaan yang di buat bawahan.
    • Mengawasi siapa saja yang akan berkontribusi di dalam rencana.
    • Lalu mendeteksi masalah-masalah yang akan terjadi.
    • Memberikan pengarahan.
    • Lalu pengawasan inti yaitu,saat rencana/pekerjaan akan dimulai secara rutin.

    BalasHapus
  46. 1 >>>
    Gaya kepemimpinan adalah cara dan pendekatan memberikan arahan, melaksanakan rencana, dan memotivasi orang

    Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan / Pemimpin Klasik Otoriter, Demokratis dan Bebas - Manajemen Sumber Daya Manusia
    1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
    Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
    2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
    Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
    3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
    Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

    Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating).

    BalasHapus
  47. 2 >>>
    Kalau saya jadi seorang pemimpin gaya kemimpinan yang akan saya gunakan adalah gaya kepemimpinan yang demokratis,
    kenapa saya lebih memilih gaya kepemimpinan yang demokratis atau partisipatif karena Gaya ini melibatkan pemimpin termasuk satu atau lebih karyawan dalam proses pengambilan keputusan (menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya). Namun, pemimpin mempertahankan otoritas pengambilan keputusan akhir.. Menggunakan gaya ini bukanlah tanda kelemahan, melainkan merupakan tanda kekuatan yang karyawan Anda akan menghormati.
    Hal ini biasanya digunakan ketika kita memiliki bagian dari informasi, dan karyawan Anda memiliki bagian-bagian lain. Perhatikan bahwa seorang pemimpin tidak diharapkan untuk mengetahui segala sesuatu - ini adalah mengapa Anda mempekerjakan karyawan Menggunakan gaya ini adalah saling menguntungkan - memungkinkan mereka untuk menjadi bagian dari tim dan memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang lebih baik.
    itulah yang menjadi alasan utama saya lebih memilih gaya kepemimpinan yang partisipatis atau demokratis,,,, bukan berarti gaya kepemimpinan yang demokratis, seorang pemimpin tidak bisa untuk tegas, melainkan gaya ini lebih menerapkan gaya kepemimpinan pendekatan

    BalasHapus
  48. 3 >>>
    Memberi penghargaan didepan rekan kerja yang lain. Pemimpin dapat mengadakan pertemuan dengan seluruh pegawai, untuk memberi penghargaan kepada karyawan atau tim yang telah mencapai prestasi yang khusus/unik. Namun hati-hati dalam melakukan cara ini, karena ada orang yang justru malu jika dipuji didepan umum. Sebaiknya kita beritahukan mereka dahulu rencana pertemuan tersebut.
    Memberikan promosi bedasarkan kinerja, bukan pilih kasih. Pastikan bahwa sistem promosi di organisasi anda benar-benar berdasarkan hasil kinerja karyawan. Pegawai yang berprestasi tinggi, akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk mendapat promosi.
    Jika kita pilih kasih, atau tidak memberi sangsi kepada yang tidak berprestasi, secara tidak langsung hal tersebut akan membuat kecewa karyawan yang kinerjanya baik (motivasinya akan turun).
    Memakai persaingan untuk memotivasi tim kita. Setiap organisasi tentunya bersaing dengan perusahaan lain dalam mencapai sukses/target bisnis. Persaingan ini dapat dipakai sebagai alat untuk memotivasi tim kita untuk menjadi lebih baik atau mencapai lebih banyak daripada kompetisi. Banyak CEO/PresDir dari perusahaan yang berada di posisi nomer dua atau tiga diindustrinya, membuat tim salesnya menjadi lebih bermotivasi dan kerja keras untuk meningkatkan penjualan, daripada grup sales untuk perusahaan yang nomer satu.
    Salah satu kunci penting memotivasi karyawan adalah menghindari tindakan-tindakan yang membunuh motivasi karyawan. Ini berarti, memotivasi karyawan tidak cukup hanya dengan mendorong karyawan berperilaku motivatif, tetapi juga menjaga diri anda, sebagai seorang manajer, untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat mematahkan semangat karyawan. Sikap negatif anda dapat menghalangi sesuatu positif dari orang lain.

    Ada banyak hal yang dapat mengendurkan motivasi karyawan. Yang terpenting berasal dari anda sendiri. Berikut beberapa tips beberapa tindakan yang perlu anda ingat-ingat, karena bila tidak, anda dapat menjatuhkan motivasi karyawan.

    a,. Jangan mengkritik karyawan di hadapan orang lain.

    Ini adalah pembunuh motivasi nomor satu. Jangan permalukan karyawan di hadapan orang lain. Meski anda mengatakan sesuatu yang menurut anda benar, namun mengkritiknya di depan umum, dapat melukai perasaannya. Kritik anda dapat meninggalkan bekas luka dalam yang mengubah motivasi menjadi sakit hati dan dendam berkepanjangan.

    BalasHapus
  49. b,. Jangan menghina/merendahkan karyawan.

    Melontarkan kata-kata seperti, "bodoh", "goblok", atau kata-kata penuh hinaan lain adalah tindakan yang harus dihindari jauh-jauh. Berhati-hatilah dengan perkataan anda. Jangan sepelekan orang lain. Mereka takkan melakukan sesuatu yang anda inginkan dengan baik jika anda sendiri menganggap mereka tidak becus.

    c,. Jangan menganggap karyawan sebagai alat.

    Sebagai manajer, anda memang menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan. Namun, jika anda bersikap seolah-olah memperalat karyawan demi tujuan anda sendiri, anda akan kehilangan simpati dan motivasi karyawan untuk mau bekerja pada anda. Libatkan karyawan pada tujuan bersama. Tunjukkan bahwa anda bersama mereka sedang mencapai tujuan demi keberhasilan bersama.

    d,. Jangan berlaku tidak adil.

    Adalah wajar jika anda senang pada karyawan-karyawan terbaik anda. Namun itu bukan alasan untuk berlaku tidak adil. Perlakuan diskriminatif mudah sekali menjatuhkan semangat seluruh karyawan. Terlebih lagi bila anda tak sadar sedang "dijilat" oleh karyawan yang anda sukai.

    e,. Jangan hanya memikirkan diri sendiri.

    Bagaimana perasaan anda saat mendengar atasan membanggakan dan memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Anda mungkin merasa direndahkan secara tak langsung. Atau anda mungkin merasa atasan anda sedang mengambil keuntungan dari anda. Maka, itu pulalah yang dirasakan oleh karyawan anda jika anda hanya berpusat pada diri sendiri dan tak memberikan perhatian pada mereka.

    BalasHapus
  50. f. Jangan ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

    Karyawan membutuhkan sebuah keputusan yang tegas, segera, namun bijaksana dari atasannya. Jika anda tampak bimbang dengan keputusan anda sendiri, karyawan akan merasa lebih bimbang lagi. Ini cepat sekali menjegal motivasi. Bukan hanya itu, mereka mungkin tak lagi mempercayai kemampuan diri mereka sendiri juga anda.

    g,. Jangan melemparkan tanggung jawab.

    Tugas manajer adalah membimbing karyawan agar lebih baik dan berhasil. Salah satunya adalah dengan mendelegasikan wewenang. Tapi itu bukan berarti anda terlepas dari tanggung jawab atas tugas tersebut. Melemparkan tanggung jawab dapat meruntuhkan kepercayaan mereka pada anda sebagai seorang pemimpin. Di saat-saat sulit, tunjukkan tanggung jawab anda. Ini menumbuhkan hormat pada anda.

    h,. Jangan kaku, namun jangan turunkan standar kualitas anda.

    Situasi tidak selalu berjalan sebagaimana diharapkan. Anda harus bersikap tegas, namun jangan diartikan sebagai sikap kaku. Terbuka dan terimalah masukan-masukan dari karyawan anda. Namun, anda tetap harus menjaga standar kualitas yang anda inginkan. Jika anda toleran terhadap sebuah kelemahan, anda menurunkan moral karyawan lain yang memiliki inisiatif tinggi.

    I,. Jangan menunjukkan ketidakpercayaan.

    Kunci memotivasi orang adalah memberikan kepercayaan pada mereka. Sebaliknya, mematikan motivasi karyawan paling mudah dilakukan dengan mencabut kembali kepercayaan itu. Sepatah ucapan yang menunjukkan ketidakpercayaan sudah cukup untuk menyingkirkan motivasi mereka.

    j,. Jangan acuh tak acuh pada karyawan.

    Jika anda ingin meruntuhkan motivasi karyawan, jangan berikan perhatian apa pun pada mereka. Jangan beri umpan balik. Jangan ingat kejadian-kejadian penting dalam hidup mereka. Jangan berikan waktu bagi mereka untuk berbincang-bincang. Jauh lebih mudah mematahkan semangat, ketimbang membangunnya. Untuk itu, hindari hal-hal yang bisa membunuh motivasi karyawan. Dan itu, berarti menjaga tindakan anda sendiri.



    KESIMPULAN:
    Jadi Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
    Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi.

    BalasHapus
  51. 4 >>>
    cara melakukan pengawasan kepada bawahan
    Sebagai seorang pemimpin, manajer atau supervisor, suatu hal yang sangat penting adalah kemampuan Anda untuk memimpin, mengelola, mengawasi dan memotivasi bawahan Anda / staf - orang-orang di bawah bidang Anda - efektif.
    Tips berikut akan membantu Anda meningkatkan keterampilan kepemimpinan Anda dan hubungan dengan bawahan Anda dan mendapat dukungan kuat dari mereka.
    a. Jadilah kepada semua orang yang adil
    Perlakukan setiap bawahan Anda / staf secara adil dan hormat. Beberapa orang secara alami lebih disukai daripada yang lain, tetapi sebagai seorang supervisor, Anda harus menghindari bahkan sedikit pun pilih kasih, bersikap adil kepada semua orang. Anda mungkin harus fleksibel dalam gaya kepemimpinan Anda untuk masing-masing bawahan Anda.
    b. Mengembangkan semua orang
    Setiap orang adalah unik. Bawahan Masing-masing memiliki / nya kekuatan dan kelemahan sendiri. Jadi, bekerja mengembangkan kemampuan atau potensi setiap karyawan. Jangan mengabaikan kebutuhan untuk memberikan sumber daya yang diperlukan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk melakukan pekerjaan itu. Dengan demikian, mereka akan melihat bahwa Anda merawat mereka dengan baik makhluk. Sebagai imbalannya, mereka akan lebih hormat kepada Anda dan karenanya, bekerja lebih baik.
    c Tahu dan seperti bawahan Anda
    Pelajari kekuatan dan kelemahan masing-masing orang yang Anda mengawasi. Ini akan membantu Anda dalam tugas menugaskan berdasarkan keterampilan bukan secara acak. Ini akan membuat mereka merasa nyaman bekerja dengan Anda.
    d. Tampilkan terus tertarik pada bawahan Anda
    Tampilkan terus tertarik pada bawahan Anda dengan memberikan umpan balik tentang kinerja mereka secara teratur - bukan hanya pada saat evaluasi kinerja. Bersikaplah jujur apakah mereka baik-baik atau buruk. Ini berarti, memberikan pujian ketika pantas - tidak jika tidak.
    e. Mengkritik dengan hati-hati
    Jadilah diplomatik setiap kali Anda mengkritik segala aspek dari performa karyawan. Jangan melompat ke setiap penilaian atau kesimpulan tanpa memikirkan terlebih dahulu konsekuensi dari kritik Anda.. Jadi, akan bijaksana untuk bawahan Anda di sepanjang waktu. Mereka pasti akan menghargai Anda untuk menjadi pemimpin perhatian / manajer.
    f Melentur
    Jadilah fleksibel dalam menangani's keprihatinan karyawan.. Pergi ketat oleh prosedur yang ditetapkan tidak akan selalu memberikan Anda fleksibilitas Anda perlu untuk menyelesaikan kinerja individu. Jadi, selalu menggunakan akal kebaikan bersama Anda.
    g Berikan petunjuk sederhana
    . Berikan sederhana, namun arah kerja spesifik pada setiap kali Anda menetapkan tugas baru untuk pekerja. Membuat hal yang tidak begitu sulit di mata bawahan Anda, bahkan jika berada dalam kenyataannya tugas yang menantang. This Ini akan membuat mereka merasa nyaman dan percaya diri melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka.
    h. Membela bawahan Anda
    Mempertahankan bawahan Anda terhadap kritik yang tidak adil; bersama merekaMembuat mereka berpikir dan merasa bahwa Anda atau mendukung pemimpin wajar / manajer / supervisor.
    i. Jadilah pelatih - bukan umum
    ingat,Anda di tempat kerja, tidak berperang. Jadi, setia kepada bawahan Anda serta bagi perusahaan / organisasi / majikan.. Sertakan bawahan dalam proses pengambilan keputusan kapanpun layak.. Anda juga dapat menunjukkan kualitas kepemimpinan Anda dengan bekerja untuk mendapatkan promosi, menimbulkan membayar, dan penghargaan bagi karyawan layak.

    BalasHapus
  52. Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
    hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
    profit,bergabung sekarang juga dengan kami
    trading forex fbsasian.com
    -----------------
    Kelebihan Broker Forex FBS
    1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
    2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
    3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
    4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
    5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
    Indonesia dan banyak lagi yang lainya
    Buka akun anda di fbsasian.com
    -----------------
    Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
    Tlp : 085364558922
    BBM : fbs2009

    BalasHapus