Program : DI PVB Sub Kampus SMKN 1 Surabaya
BAB II
MENGENAL POTENSI
DIRI SEBAGAI SUMBER
DAYA MANUSIA
Tujuan Instruksional
Umum
Setelah mempelajari pokok
bahasan ini mahasiswa/ peserta diklat diharapkan memahami pengertian
kepribadian serta dapat mengenal potensi yang ada dalam dirinya.
Tujuan
Instruksional Khusus
Setelah mempelajari pokok
bahasan ini mahasiswa/ peserta diklat mampu :
1. Merumuskan pengertian
umum kepribadian dengan kata-katanya sendiri.
2. Menjelaskan aspek-aspek apa saja yang membentuk perkembangan
kepribadian.
3. Menguraikan mengenai lingkungan yang membentuk perkembangan
kepribadian.
4. Dapat menjelaskan mengapa kita sebagai orang-orang yang akan terjun
dalam usaha perhotelan perlu mempelajari kepribadian.
Petunjuk
Untuk Mahasiswa/ Peserta Diklat
Kepribadian merupakan
sub-bidang amat luas dalam psikologi. Dalam kuliah pengantar ini anda hanya
diberi sebagian kecil dari teori-teori yang ada. Oleh karena itu anda
dianjurkan untuk membaca buku aturan yang lain, bila ingin mempelajari lebih
jauh.
1. Pendahuluan
Banyaknya
aspek yang perlu kita pahami dalam kaitan berinteraksi dengan lingkungan, tentang
diri kita sendiri mengenai keadaan fisik, psikis, pembentukan perilaku,
kelemahan dan kelebihan, dan lain sebagainya.
Pertanyaan
yang mendasar , bagaimana manusia itu terbentuk dengan segala kekhasannya.
2. Kepribadian
Dalam
kepribadian secara umum bahwa seseorang dikatakan berkepribadian, bila
seseorang itu berprilaku sesuai dengan norma, nilai dan aturan-aturan yang
berlaku. Bila seseorang itu tidak melakukan perilaku yang baik, maka dikatakan
tidak memiliki kepribadian.
Untuk memahami
seseorang tidak cukup dengan melihat kesan-kesan yang bersifat lahiriah saja,
tetapi juga perlu mengerti apa yang ada dibalik apa yang ditampilkan oleh
seseorang itu.
Kepribadian
bukan hanya mencakup sifat-sifat yang positif, sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang nampak secara lahiriah,
tetapi juga meliputi dinamika, yakni mekanisme yang menggerakkan seseorang
untuk berbuat seperti yang ia perbuat.
Kalau demikian
apa kepribadian itu ? Kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem
psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesesuaiannya yang unik
terhadap lingkungan.
Kata dinamis
menunjukkan bahwa kepribadian bisa berubah-ubah dan antar berbagai komponen
kepribadian (yaitu sistem-sistem psikofisik) terdapat hubungan yang erat.
Hubungan-hubungan itu terorganisir sedemikian rupa sehingga secara bersama-sama
mempengaruhi pola perilakunya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Tipe Kepribadian
Tipe
kepribadian yang banyak digunakan adalah Tipologi Introvert – Ekstrovert yang
mula-mula dikembangkan oleh Carl Gustaf Jung lalu dilanjutkan oleh H.S.
Eysenck.. Ia mengatakan bahwa kepribadian manusia dapat dibagi menjadi 2
kecendrungan ekstrim berdasarkan reaksi individu terhadap pengalamannya.
a)
Introversi, yaitu menarik diri dan tenggelam dalam pengalaman
batinnya sendiri . Orang yang mempunyai kecnderungan ini biasanya tertutup,
tidak terlalu memperhatikan orang lain dan agak pendiam.
b) Ekstroversi, yaitu membuka diri dalam
kontak dengan orang-orang, peristiwa-peristiwa dan benda-benda disekitarnya.
Kebanyakan
orang akan berada di tengah-tengah, hanya sedikit orang-orang yang benar
ekstrovert atau introvert.
Dimensi
keajegan kepribadian dalam skala Ekstrovert – Introvert. Dalam tiap-tiap bidang
terdapat ciri-ciri kepribadian tertentu.
Tidak
Stabil
|
|
Introvert Ekstrove
|
|
Stabil
* Perilaku merupakan hasil interaksi yang terus menerus
antara variabel- variabel pribadi dan lingkungan. Lingkungan membentuk
pola-pola berperilaku melalui proses belajar, sedangkan variabel-variabel
pribadi mempengaruhi pola-pola dalam lingkungan.
Suatu kepribadian yang normal atau sehat mempunyai ciri-ciri
seperti yang tercermin dari kriteria di bawah ini :
1. Persepsi yang efisien terhadap kenyataan
Individu yang
normal cukup realistik dalam menilai kemampuan reaksi-reaksinya, serta dalam
menginterprestasi apa yang terjadi di sekelilingnya. Mereka tidak selalu
membesar-besarkan kemampuannya atau merasa terlalu rendah diri sehingga
menghalangi tugas-tugasnya.
2. Mengenal diri sendiri
(Self – knowledge)
Sadar akan
motif-motif perasaan-perasaannya dan tidak terlalu takut untuk menyatakannya
pada orang lain, kesadaran tinggi.
3. Mampu mengendalikan
perilakunya atas kehendak sendiri
Kadang-kadang
mereka memang implusif, tetapi dalam kebanyakan hal mereka dapat mengendalikan
diri, baik yang berhubungan dengan dorongan-dorongan agresif maupun seksual.
Ada yang bertindak melampaui batas-batas, norma-norma sosial, tetapi tindakan
itu diputuskan dengan sadar.
4. Memiliki harga diri dan diterima oleh lingkungannya
Mereka mampu
menghargai potensi-potensinya sendiri dan merasa diterima oleh orang
disekitarnya. Mereka merasa enak berada diantara orang lain dan mampu bereaksi
secara spontan terhadap situasi-situasi sosial
yang terjadi dilingkungannya.
5. Mampu memberi perhatian dan membina hubungan cinta kasih
Individu
normal mampu bersahabat dan membina hubungan-hubungan yang memuaskan dengan
orang lain. Mereka cukup peka terhadap perasaan orang lain dan tidak terlalu memaksa
orang lain untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
6. Produktivitas..
Individu yang normal
mampu mengarahkan energinya untuk aktivitas-aktivitas yang produktif. Mereka
masih merasa tertantang dan mau melakukan segala sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
Dalam kegiatan
sehari-hari, perlu kita memahami tentang kepribadian, karena kita berinteraksi
dengan individu lainnya.
Adapun alasan lain
pentingnya mempelajari kepribadian adalah sebagai berikut :
a) Setiap hubungan sosial,
memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat orang yang ada di luar diri kita.
b) Bagi setiap orang yang
memiliki tugas melayani orang lain maka pengetahuan tentang dirinya dan orang
lain yang dilayaninya merupakan hal yang mutlak.
c) Setiap orang adalah
pemimpin, oleh karena itu perlu mengetahui kepribadian diri sendiri untuk dapat
memimpin diri sendiri.
Tiap individu akan selalu
berusaha untuk menemukan dirinya (Real
Self). Tiap-tiap individu mempunyai kemampuan untuk berubah, kitalah ahli
tentang diri kita sendiri.
Setiap orang akan selalu
berusaha mengembangkan dirinya semaksimal mungkin. Inilah dorongan utama yang
mendasari semua perilaku manusia. Memang ada kalanya seseorang mengalami
regresi, tetapi setiap orang lebih suka berkembang dari pada mundur. Tendensi
seperti ini disebut aktualisasi diri, yaitu kecenderungan untuk mewujudkan
segenap potensi yang ada dibawa sejak
lahir.
Aspek – Aspek
Kepribadian
1) Self
Self adalah
taksiran, perkiraan dan perasaan
seseorang mengenai dirinya, baik hakekat jasmani abilitas inteligensi, motif dan lain-lain yang
disadari dan tidak disadari.
2) Personality Traits
Personality
traits adalah kecenderungan seseorang untuk menilai situasi dengan cara-cara
tertentu dan kemudian bertindak sesuai dengan hasil penilaian tersebut.
Contoh : Orang
yang memiliki sifat periang, dalam menyelesaikan sesuatu masalah akan berbeda
dengan orang yang memiliki sifat pemurung.
3) Intelegensi /
Kecerdasan
Intelegensi
adalah kesiapan kemampuan belajar, kecepatan melihat hubungan-hubungan,
kesanggupan memutuskan sesuatu dengan cepat dan tepat.
Contoh : Orang
yang cenderung memiliki intelegensi tinggi akan cepat menyelesaikan suatu
program pendidikan atau hal lainnya.
4) Penampilan
Penampilan ini
berkaitan dengan daya tarik fisik, oleh karena itu dianggap cukup penting dalam
kepribadian. Alasannya setiap orang yang bertemu orang lain, selalu langsung
menilai penampilannya. Jadi kalau saat awal sudah kurang disukai, maka untuk
berikutnya lama untuk penyesuaiannya.
5) Kesehatan
Bahwa
kesehatan merupakan salah satu dari segi kepribadian, tidaklah perlu diragukan
karena hal ini menunjukkan pada aktivitas seseorang secara langsung.
Contoh : Bila
kita mengalami sakit dan lama, maka akan mengganggu aktivitas kita dalam
kesehariannya.
6) Sikap
Sikap adalah
kecenderungan individu untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Mendekati atau
menjauhi obyek.
Contoh : Bila
kita yakin bahwa minuman keras itu tidak baik untuk kesehatan, maka kita akan
menjauhi segala sesuatu yang berbau minuman keras.
7) Pengetahuan dan Ketrampilan
Pengetahuan
dan ketrampilan yang kita miliki merupakan unsur kepribadian kita. Keluasan
pengetahuan dan keterampilan kita, akan ikut menentukan peranan kita dalam
lingkungan sosial.
8) Nilai-Nilai
Masalah nilai dalam diri
seseorang selalu berkaitan dengan masalah baik atau tidak baik, etik, norma dan
moral yang sangat mempengaruhi “Nilai” seseorang di dalam lingkungan sosial.
9) Temperamen
Kuat lemahnya
emosi seseorang disebut temperamen yang melukiskan emosi seseorang.
Contoh :
Seseorang yang begitu optimis, ketika mengiukuti ujian UMPTN tapi ada juga yang pesimis pada saat yang
bersamaan.
10) Peranan
Peranan
seseorang berkaitan dengan fungsi dan status seseorang dalam lingkungan
tertentu.
Contoh :
Seseorang yang berprofesi sebagai dokte, pada suatu waktu memberikan ceramah
keagamaan di mesjid.
Pada saat dia
menjdai pernceramah akan memperlihatkan tindakan yang berbeda, dengan ketika
melaksanakan tugas sebagai dokter.
Tugas :
1. Coba and simpulkan materi diatas
2. Apa yang anda ketahui tenang potensi diri ? jelaskan
3. Bagaimana cara mengetahui potensi diri kita ?
4. Apa yang dimaksud dengan kepribadian ?
5. Sebutkan aspek-aspek kepribadian ?
Catatan : Jawaban tugas di upload atau dikirim ke email paling lambat tanggal 20 April 2013, jam 20,00