Mata Kuliah : Psikologi Pelayanan
Program : Diploma 1 PVB Sub Kampus SMKN 57
Dosen : Murhadi, S.Kom, MM
INTERAKSI SOSIAL
Tujuan
Instruksional Umum
Setelah mempelajari pokok
bahasan ini mahasiswa/ peserta diklat diharapkan memahami proses yang terjadi
dalam interaksi sosial.
Tujuan Instruksional
Khusus
Setelah mempelajari pokok
bahasan ini, mahasiswa/ peserta diklat diharapkan mampu :
1. Menjelaskan dengan contoh,
arti interaksi sosial
2. Menjelaskan peranan
individu dalam lingkungan
3. Menjelaskan proses
terjadinya personal attraction dan dapat menjelaskan dengan contoh
faktor-faktor yang mempengaruhi personal attraction.
4. Menjelaskan arti sikap
menurut bahasanya sendiri.
5. Menjelaskan ciri-ciri
utama prasangka dan komponen sikap.
Petunjuk Untuk Mahasiswa/ Peserta Diklat
Dalam pokok bahasan ini,
anda hanya secara sekilas dihantar pada sedikit permasalahan dalam psikologi
sosial. Beberapa topik diskusi yang menarik untuk dibahas, antara lain adalah :
a) Mengapa prasangka terhadap
orang lain mempengaruhi penilaian kita terhadap orang lain ? Apakah anda
mempunyai pengalaman dalam hal ini ?
b) Benarkah penampilan fisik
seseorang merupakan faktor utama yang mempengaruhi kesan pertama kita tentang
seseorang ?
c) Mengapa prasangka
seseorang sulit sekali diubah dengan suatu fakta baru ?
Pendahuluan
Sulit dimengerti kalau
seseorang mengatakan tidak mau berhubungan dengan orang lain, entah dengan
alasan apapun. Sejak kecil kita semua telah terbiasa tergantung pada lingkungan
sosial kita, orang-orang sekitar kita. Walau ketergantungan ini semakin
berkurang pada waktu manusia meningkat dewasa, tetapi tetap ada dalam bentuknya
yang sangat bervariasi Manusia selalu membutuhkan manusia yang lain hampir
dalam segala hal. Oleh karena itu ia
selalu membutuhkan kontak dengan sesamanya. Interaksi antar individu dengan
sesamanya inilah yang disebut interaksi sosial. Dengan kata lain interaksi
sosial mengenai bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain dan bagaimana orang
lain tersebut bereaksi terhadap pengaruh yang dirasakannya.
Ada 3 hal yang sangat
mempengaruhi aksi dan reaksi dalam situasi sosial, yaitu :
1. Persepsi Sosial sebenarnya
adalah kesadaran individu akan adanya orang lain atau perilaku orang lain yang
terjadi disekitarnya. Lebih lanjut, persepsi sosial juga diartikan sebagai
penilaian terhadap penampilan fisik (Physical Appearance) dan ciri-ciri perilaku
orang lain, Bagaimana terjadi persepsi sosial ?
Bila kita bertemu seseorang yang belum kita kenal, kita
dihadapkan pada banyak sekali informasi, yaitu : raut wajahnya, penampilan
fisiknya, caranya berpakaian, cara berbicara, berjalan, memandang orang lain,
berjabat tangan, nada suara, dan lain-lain.
Tidak semua informasi tersebut mendapat perhatian yang sama.
Hanya informasi tertentu yang kita perhatikan untuk menjelaskan rangsangan.
Proses ini disebut Pembentukan Kesan (Impression Formation)
Apa saja yang mempengaruhi
pembentukan kesan ?
a) Streotip
Pandangan kita tentang ciri-ciri tingkah laku dari sekelompok
orang tertentu, entah itu kelompok kelas ekonomi, jenis kelamin, etnis dan
lain-lain sangat mempengaruhi kesan pertama kita. Kalau kita bertemu seseorang
kenalan baru yang kebetulan orang batak, maka gambaran stereotip tentang
ciri-ciri perilaku orang batak merupakan salah satu sumber informasi yang kita
pakai untuk menilai kenalan tersebut. Kalau kebetulan dia adalah seorang wanita
beragama kristen dan berpendidikan tinggi, maka stereotip-stereotip kita yang
lain akan ikut mempengaruhi, demikian seterusnya.
b) Persepsi Diri
Pandangan kita terhadap diri kita ternyata juga sangat
mempengaruhi pembentukan kesan pertama kita. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan untuk melihat kesamaan
yang ada antara individu dengan orang asing yang ditemuinya. Orang asing yang
dianggap mempunyai banyak ciri yang sama dengan kita akan memberikan kesan yang
amat berbeda dari kita.
C) Sikap Yang Ada (Setting)
Bila kita bertemu seorang yang tidak kita kenal
disebuah lorong yang gelap, penilaian kita terhadap orang itu cenderung
negatif, apalagi kalau kita sedang membutuhkan bantuan, ada orang datang
menolong, penilaian kita terhadap orang tersebut akan cenderung positif.
D) Ciri-Ciri Yang Ada Dalam Diri Orang Itu
Daya tarik fisik seseorang jelas sangat mempengaruhi kesan
pertama. Disamping itu ciri-ciri perilaku yang sesuai dengan suatu trait yang
dihargai oleh masyarakat umum (misalnya sopan santun, lemah lembut) bila nampak
dalam perilakunya, tentu membentuk kesan yang amat berbeda dibanding jika “A”
menunjukkan ciri-ciri perilaku Yang ditentang oleh masyarakat (kurang ajar,
judes, dan lain-lain).
2. Daya Tarik Interpersonal
Setelah kesan atas seseorang terbentuk, apa reaksi individu ?
Apa yang menyebabkan individu tertarik untuk terus melanjutkan hubungan dengan
seseorang ? Apa yang menyebabkan seseorang tidak menyukai orang lain dan
membatasi hubungannya dengan orang itu ?
Daya tarik interpesonal merupakan evaluasi seseorang terhadap
orang lain secara positif maupun negatif.
Beberapa faktor yang mempengaruhi Interpersonal Attraction
adalah :
a) Kesamaan Sikap
Orang cenderung menyukai orang lain yang mempunyai sikap yang
sama. Semakin besar kesamaannya, semakin kuat daya tariknya. Kesamaan sikap ini
punya dampak yang luas karena kesamaan itu mungkin disebabkan latar belakang
yang sama pula apakah itu suku, pendidikan, sosial budaya, ideologi, sosial
ekonomi, dan lain-lain.
b) Daya Tarik Fisik
Kenyataan menunjukkan bahwa daya tarik fisik sangat
mempengaruhi kesan pertama. Meskipun demikian, pada interaksi selanjutnya daya
tarik fisik berkurang kekuatannya dan muncul determinan lain seperti
kecerdasan, ciri-ciri, kepribadian tertentu , pendidikan dan lain-lain
c) Respon Afektif pada
Pihak Orang Lain
Perasaan orang lain terhadap kita ternyata mempunyai kekuatan
yang cukup besar. Kenyataan menunjukkan bahwa walaupun diantara dua orang
terdapat perbedaan cukup mendasar mengenai berbagai isu, misalnya Abortus,
perceraian, kawin camput dan lain-lain, tetapi bila mereka saling mengagumi
hubungan mereka dapat juga menjadi akrab.
3. Sikap dan Prasangka
Didepan kita sudah membahas masalah bagaimana seseorang bisa
mempunyai kesan tertentu terhadap orang lain yang baru dikenalnya. Kemudian
bila kesan itu terbentuk, sebesar apa kemungkinannya bahwa hubungan diantara
keduanya itu akan terus berlangsung. Dalam kedua peristiwa ini, selalu terdapat
suatu proses evaluatif terhadap perilaku orang lain.
Sikap adalah : Sekelompok perasaan keyakinan dan
kecenderungan-kecenderungan berperilaku, yang bersifat relatif tahan lama
terhadap suatu obyek, orang , sekelompok atau isu tertentu. Dengan kata lain
dapat mengeri bahwa sikap merupakan suatu kecenderungan untuk bertindak atau
merespon bila individu dihadapkan pada suatu rangsangan tertentu.
Dari batasan di atas kita
sekaligus dapat merinci komponen yang ada dalam suatu sikap :
(1)
Komponen Kognitif, sikap melibatkan proses evaluatif, baik
membanding-bandingkan, menganalisis atau mendayagunakan pengetahuan yang ada
untuk memeriksa sesuatu rangsangan. Komponen ini penting artinya karena
perubahan pada komponen ini, seperti pengetahuannya tentang obyek tertentu akan
merubah sikapnya.
(2)
Komponen Afektif, Sikap melibatkan perasaan
senang dan tidak senang serta perasaan emosional lain sebagai akibat/hasil dari
proses evaluatif yang dilakukan. Perasaan ini berpengaruh kuat terhadap
perilaku seseorang .
(3)
Komponen Perilaku, sikap selalu diikuti
dengan kecenderungan untuk berpola perilaku tertentu. Ketidakcocokan perilaku
seseorang dengan sikapnya (disebut Disonansi Sikap), akan menimbulkan berbagai
masalah psikologis bagi individu yang bersangkutan sehingga ia akan berusaha
mengubah sikapnya atau perilakunya.
Sikap dan prasangka merupakan hasil dari proses belajar.
Proses belajar ini dapat terjadi karena pengalamannya sendiri dalam obyek-obyek
sikapnya, tetapi juga dapat diperoleh karena orang tua atau masyarakat
(termasuk sekolah) dan sumber-sumber lain (buku, film, dan lain-lain) mengajarkan
fakta-fakta tertentu mengenali obyek-obyek sikap tersebut. Oleh karena itu,
usaha-usaha untuk mengubah sikap (terutama yang negatif) dapat dilakukan juga
melalui proses belajar. Meskipun demikian, telah dibuktikan berkali-kali bahwa
perubahan kognitif yang tidak disertai dengan perubahan efektif, tidak akan
menghasilkan perubahan tingkah laku.
LINGKUNGAN
Lingkungan adalah segala
sesuatu hal yang ada di sekitar kita yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh proses hidup seseorang.
Ditinjau dari nilai pengaruhnya lingkungan dapat dibagi sebagai berikut :
1. Lingkungan Efektif
Lingkungan efektif (effective environment) yaitu segala hal
yang ada di sekitar kita yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi individu.
Contoh : buku-buku pelajaran merupakan lingkungan efektif bagi setiap pelajar
adalah lingkungan efektif bagi pecinta tananaman dan sebagainya.
2. Lingkungan Tidak
Efektif
Lingkungan tidak efektif (unffective environment) yaitu
segala hal yang ada di sekitar kita yang tidak bermanfaat dan tidak berarti
bagi individu. Contoh : suasana gaduh bukan merupakan lingkungan efektif bagi
mahasiswa yang sedang belajar.
Lingkungan bila ditinjau
dari asal dan sifatnya, dibagi menjadi :
a. Lingkungan Ekstern
Lingkungan ekstern adalah lingkungan fisik yaitu semua hal yang berada di luar kita yang
berpengaruh kepada individu. Seperti lingkungan sekolah, pesantren, kampus,
pertanian, kompleks perumahan, dan sebagainya.
b. Lingkungan Intern
Lingkungan intern adalah lingkungan yang ada dalam diri kita
sendiri, yang mempengaruhi keadaan fisik diri kita. Contoh makanan yang
bervitamin dan bergizi mempercepat pertumbuhan badan dan perkembangan otot
seseorang, olah raga yang teratur menjaga kondisi tubuh kita untuk tetap sehat
dan sebagainya.
a. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah interaksi antara individu dengan
individu yang lainnya, dalam kelompok tertentu. Pada pakar psikologi
bersepakat, bahwa lingkungan ini yang sangat menentukan sikap dan perilaku
seseorang. Sehingga kita sering mendengar dan mengatakan, bahwa kepribadian
seseorang itu, tergantung kepada “dengan
siapa”orang itu bergaul. Contoh : interaksi orang tua dan anak dalam lingkungan
keluarga , interaksi antara dosen dengan mahasiswa di lingkungan kampus, yang
pada akhirnya hasil dari interaksi itu akan membentuk kepribadian seseorang.
Tugas :
1. Simpulkan Materi diatas dan kembangkan
2. Apa peran individu dalam masyarakat ? jelaskan jawaban anda dengan kasus
yang terjadi dalam lingkungan anda
3. Kenapa interaksi sosial sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat? jelaskan.
Keterangan :
1. Jawaban tugas diupload terakhir tgl. 14 Maret 2013 jam 15.00
2. Baca materi atau rujukan dari sumber lain tentang materi diatas.